“Bimo Suci” Tampil di Pagelaran Wayang FTIK

SALATIGA – Lakon Bimo Suci sebagai juru kunci dalam pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga, di halaman gedung K. H. Ahmad Dahlam Kampus 3, Rabu (9/05).

Bersama Ki Dalang Joko Sunarno dan Dalang Cilik Anggoro Dwi Sadono pagelaran wayang dengan lakon Bimo Suci dimainkan. Pada kesempatan tersebut dihadiri Rektor beserta Ketua Dharma Wanita Persatuan, dan jajaran pejabat dilingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Sebelumnya, Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) memaparkan malam tirakatan dan pagelaran budaya malam ini sengaja mengangkat tema “menguatkan pendidikan, memajukan kebudayan”. Dengan tema tersebut tentunya sejalan visi IAIN Salatiga dalam mewujudkan menjadi rujukan studi  Islam-Indonesia di dunia.

“Pagelaran wayang malam ini sebagai wujud memajukan pendidikan sekaligus melestarikan budaya Indonesia. Seperti yang pernah dilakukan para Wali Songo saat menyebarkan agama Islam,” terangnya.

Suwardi, M.Pd. juga menjelaskan pagelaran wayang sendiri merupakan salah satu bentuk kesenian yang pernah digunakan oleh Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Selain itu, melalui pageralaran tersebut dapat mempererat silaturahmi antara sivitas IAIN Salatiga dengan masyarakat kota salatiga khususnya kelurahan pulutan.

Sejalan dengan itu, Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. dalam sambutannya mengatakan dengan terselenggarakannya malam tirakatan dan pagelaran budaya pada malam ini kami merasa bersyukur. Pagelaran wayang dengan menampilkan lakon Bimo Suci menjadi pengobat kerinduan sivitas akademika IAIN Salatiga dalam melestarikan budaya.

“Melalui pagelaran wayang ini kita dapat mengambil pejalan besar. karena didalam pagelaran tersebut terdapat banyak hal yang terlibat, seperti terdapat pendidikan seni musik, pendalaman bahasa khususnya bahasa Jawa, teater, maupun seni olah vocal,” kata Rektor.

Beliau juga menambahkan, tema yang diambil pada pagelaran ini sangatlah tepat. Dengan tema “menguatkan pendidikan, memajukan kebudayan” merupakan sejalan dengan visi IAIN Salatiga. “Tema menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan, sejalan dengan visi yakni tahun 2030 menjadi rujukan studi  Islam-Indonesia  bagi terwujudnya masyarakat damai bermartabat,” tambahnya.

Pagelaran wayang tersebut merupakan rangkaian kegiatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diselenggarakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan (FTIK) IAIN Salatiga. Rangkaian kegiatan Hardiknas 2018 sendiri sejak 1-14 Mei 2018. (zid/hms)