IAIN Salatiga Raih Empat Medali Pada Pionir VIII 2017

Kontingen IAIN Salatiga membawa pulang empat medali di ajang Pionir VIII UIN Ar Raniry Aceh 2017. Empat medali tersebut yaitu dua medali perak dari cabang Panjat Dinding Speed Putra dan cabang Musabaqah Qiro’atul Kutub Putri (MQK), sedangkan dua medali perunggu dari cabang Musabaqoh Makalah Al-Qur’an (MMQ) dan cabang Puitisasi Alquran. 

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Moh. Khusen mengatakan, perolehan medali Pionir VIII UIN Ar Raniry Aceh 2017 sangat membanggakan, karena raihan ini melebihi medali pada Pionir VII tahun 2015 yang lalu. Dengan empat medali yang diraih kontingen diharapkan dapat memicu prestasi di tahun yang akan datang. Disamping itu, cabang yang meraih medali juga mulai merata di bidang Olahraga, Seni, dan Ilmiah.

“Persaingan ketat di Pionir VIII ini membuat para atlit harus bekerja keras, namun patut bangga karena dapat membawa empat medali,” pungkas Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama yang juga ikut mendampingi selama ajang Pionir VIII 2017 berlangsung.

Peraih medali perak pertama kontingen IAIN Salatiga yaitu dari cabang perlombaan Musabaqah Qiro’atul Kutub (MQK) Putri oleh Yayah Auliyatul Faizah,mahasiswa FUADAH  Jurusan Aqidah Filsafat Islam. Perak kedua diraih dari cabang olahraga Panjat Dinding Speed Putra oleh Sholeh Rubiyanto, mahasiswa FUADAH Jurusan Sejarah Peradaban Islam.

Kemudian perunggu pertama diraih dari cabang seni Puitisasi Al-Quran oleh Ata Romatika, mahasiswa FEBI Jurusan Perbankan Syariah. Sedangkan medali perunggu kedua pada cabang bidang ilmiah Musabaqoh Makalah Al-Qur’an (MMQ) Putra oleh Muhammad Kholil Ridwan, mahasiswa FUADAH Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir. Keempat juara tersebut, selain menerima medali juga akan mendapatkan uang pembinaan dari Kementerian Agama Republik Indonesia.  

“Kami belum bisa memberikan sesuai target, tapi kami telah berusaha keras dan bisa membawa pulang empat medali,” ujar salah satu perwakilan kontingen saat diwawancarai.

Ajang Pionir VIII 2017 ini sendiri dibuka tanggal 25 April oleh Menteri Agama R.I dan ditutup oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh pada tanggal 30 April 2017. Keluar sebagai juara umum adalah kontingen tuan rumah dengan perolehan medali meraih 6 emas, 3 perak, dan 9 perunggu. Pionir IX rencananya akan dilaksanakan dua tahun mendatang.