Inspiring Alumni, OPAK 2017 IAIN Salatiga

Rangkaian Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) 2017 ditutup dengan Inspiring Alumni, dihalaman kampus 3, Jum’at (11/08). Pada acara inspiring alumni, lembaga dan panitia sengaja mengundang Menteri Ketenagakerjaan R.I M. Hanif Dhakiri dan Rektor IAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi.

Inspiring alumni yang dipandu langsung oleh Saifudin Zuhri mendapat sambutan meriah dari peserta OPAK 2017. Pasalnya dua tokoh yang dihadirkan merupakan alumni IAIN Salatiga dan posisi sekarang menduduki sebagai orang penting dimasing-masing bidangnya. Siapa yang tahu Menteri Ketenagakerjaan R.I, M. Hanif Dhakiri adalah alumni IAIN Salatiga. Dan siapa yang tidak tahu Rektor IAIN Salatiga sekarang, dialah Dr. Rahmat Hariyadi alumni IAIN salatiga yang telah mencetuskan untuk menderikan gedung kembar di kampus 3.

Hanif Dhakiri saat memaparkan kisah dimasa kuliah mengatakan, Saya terlahir dari keluarga yg terbatas namun orang tua saya percaya akan dunia pendidikan. Kemudian, kalau pendidikan kita diatas standar maka kita dapat bersaing dengan yang lain. Sebaliknya, kalau dibawah standar pasti kalah, sedang kalau ditengah2 standar maka belum tentu kalah atau menang dan semua pilihan ada pada diri kita.

Hanif mengakui, selama kuliah aktif diberbagai UKM/Ormawa di kampus. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud pendewasaan diri dalam mencari ilmu di perguruan tinggi. Dunia pendidikan yang luas tidak cukup dengan satu jalan.

“Tidak cukup dengan kos-kampus-kantin, butuh jalan lain yang positif dan harus pandai membagi waktu,” ujarnya.

Lebih lanjut Hanif mengatakan, kita perlu bersyukur berada di IAIN Salatiga, karena sudah jelas di IAIN Salatiga dasarnya adalah pendidikan karakter. Mengapa dulu saya memilih IAIN? Karena lAIN salah satu kekuatannya yang sangat berkarakter yaitu akhlak, budi pekerti dan nasionalisme.

“Hal penting lebih utama dalam membentuk diri kita dan bangsa adalah dengan karakter dan IAIN Salatiga sudah membuktikan bahwa setiap hari saja makananya sudah akhlak,” pungkas Menaker.

Rektor IAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi saat menceritakan pengalaman selama masa kuliah mengatakan, bahwa selama kuliah dia sempat mengikuti beberapa UKM/Ormawa dikampus. Saya semasa kuliah tidak lepas sebagai juru ketik proposal di salah satu UKM. Setiap ada kegiatan saya yang mengetik proposal demi proposal.

“Dengan hal sekecil itu, maka kita berproses bagaimana menjadi mahasiswa sekaligus aktifis yang tidak lupa pada tanggung jawab utamany,” tugasnya.

Rektor juga menambahkan, bahwa IAIN Salatiga sekarang dalam membentuk karakter sudah disediakan satu kelas dengan nama Kursus Karakter. Fungsinya dengan disediakannya kursus karakter tersebut, mahasiswa IAIN Salatiga semakin percaya diri menghadapi persaingan dan siap terjun di masyarakat sebagai penyebar perdamaian dan agama.

“Selain konsentrasi pada perkuliah, kita juga membekali diri dengan ketrampilan-ketrampilan yang dapat dimanfaatkan setelah menyelesaikan masa study,” tegasnya.

Sebagai closing masing-masing tokoh memberikan closing statement, pertama dari Dr. Rahmat Hariyadi  menyampaikan “mahasiwa ideal adalah berprestasi, berorganisasi, berbudipekerti. Seperti pak hanif, walau banyak berorganisasi tapi tetap berbudi pekerti”.

Closing statement kedua Hanif Dhakiri mengatakan “bahwa ini adalah era persaingan, maka kita perlu bersaing secara sehat dengan innovasi dan kreatifitas sebaik mungkin”.