Launching Vol. 10 IJIMS IAIN Salatiga Gelar Diskusi Virtual

SALATIGA– Indonesian Journal of Islam dan Muslim Societies (IJIMS) IAIN Salatiga melaunching Volume 10 No. 1 Juni 2020 pada Selasa (7/7/2020). Pada acara launching tersebut diadakan pula tasyakuran dan diskusi virtual. Diskusi virtual yang mengambil tema Internasionalisasi Kampus melalui Jurnal Bereputasi tersebut menghadirkan dua narasumber utama, yaitu: Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag dan Executive Editor Jurnal Studia Islamika PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakata, Ismatu Ropi, Ph.D.

Rektor IAIN Salatiga mengawali acara dengan menyampaikan harapan agar para pengelola jurnal di IAIN Salatiga tidak lekas berpuas diri dan akan terus berkompetisi di tingkat internasional. “Alhamdulillah IJIMS masih bisa bertahan di Q1 selama dua tahun. Baru-baru ini juga ada lima jurnal di lingkungan PTKIN yang masuk Q1 dan Q2, semoga hal ini bisa mendorong semangat PTKIN lain agar jurnalnya segera tembus Q1. Capaian ini jadi pembuktian bahwa jurnal dari PTKIN bisa bersaing dan mendapat pengakuan internasional. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana membawa jurnal-jurnal kita masuk ke Web of Science dan bersaing di sana,” tuturnya.

Prof. Zakiyuddin kemudian memaparkan materi tentang internasionalisasi kampus secara komprehensif. Menurutnya, internasionalisasi kampus harus memperhatikan enam aspek, yaitu: 1. Komitmen lembaga untuk bersama menyuburkan semangat mengglobal; 2. Tata pamong yang meliputi administrasi, kepemimpinan, struktur, dan staffing; 3. Penyesuaian kurikulum; 4. Sinergi dengan fakultas; 5. Mobilitas mahasiswa; serta 6. Kerjasama dan kemitraan.”

Editor in Chief IJIMS itu juga menekankan pentingnya menjadikan jurnal sebagai academic tower yang menjadi wajah dari sebuah institusi/lembaga pendidikan. “Jurnal dapat berperan dalam memperluas jaringan relasi. Membuat forum berbagi/diskusi untuk para pengelola jurnal dapat membangun kolaborasi antar jurnal, dan relasi akan meluas dengan sendirinya,” tambahnya.

Selanjutnya, executive editor Jurnal Studia Islamika, Ismatu Ropi, Ph.D., menekankan pemahaman terkait world class University dan internasionalisasi kampus, “Yang harus diingat adalah jangan sampai kita memahami internasionalisasi kampus sebagai perkembangan material belaka. Kampus dikatakan sudah mencapai kelas dunia ketika karya, pemikiran, dan prestasi yang dihasilkan oleh kampus itu sudah mendunia.”

“Jurnal harus diberi keleluasaan untuk berkembang. Jangan membuat jurnal terperangkap dalam bisnis. Lebih jauh, jurnal itu menawarkan interaksi yang terus-menerus sehingga bisa memperluas border network,” katanya. Ropi menilai prestasi yang berhasil diraih oleh jurnal-jurnal PTKIN, termasuk IJIMS adalah hasil dari sebuah persistensi atau keistiqamahan. Prestasi itu hendaknya dipertahankan dan dijadikan batu loncatan untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. Melihat banyaknya penulis produktif, dirinya optimis akan ada lebih banyak jurnal dari PTKIN mendapat pengakuan internasional.

Pada sesi tanya jawab, kedua narasumber menegaskan bahwa hal terpenting dalam mengelola jurnal adalah passion dan keinginan untuk menulis karya ilmiah. “Salah satu tips mengelola jurnal adalah membuat jurnal yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri,” tegas Zakiyuddin. “Bukan masalah seberapa banyak dana yang dipakai untuk membiayai sebuah jurnal, melainkan bagaimana semangat pengelolanya untuk memberikan yang terbaik. Tidak usah jauh-jauh mengambil isu atau tema, pilih isu yang lokal lalu kemas dengan baik sehingga layak dikonsumsi secara global,” tambah Ropi di akhir acara tanya-jawab.

Diskusi virtual tersebut diikuti oleh akademisi dari berbagai PTKIN di Indonesia, termasuk guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pengelola Jurnal Studia Islamika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pengelola jurnal QIJIS IAIN Kudus, dosen serta peneliti dari IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, peneliti dari IAIN Madura dan PTKIN lainnya. Ketua LP2M IAIN Salatiga, Dr. Muh. Irfan Helmy, Lc., M.A., berharap dengan launching edisi terbaru ini dapat memperkokoh posisi IJIMS sebagai jurnal bereputasi dan memotivasi pengelola untuk terus memajukannya.