Prof. Saerozi Ajak Siswa-Siswi Lamongan Cari Pengalaman Baru di Salatiga

Wakil Rektor bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Prof. Dr. Muh. Saerozi, M.Ag mengajak siswa-siswi SMA/MA sederajat di Kabupaten Lamongan untuk mencari dan merasakan pengalaman baru di Kota Salatiga. Hal itu disampaikan dalam sambutan pembukaan Sosialisasi dan Bimbingan Teknik Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) yang dilaksanakan pada Kamis (30/1) di Aula Pondok Pesantren Putri Al-Fathimiyah Lamongan.

“Salatiga adalah kota paling toleran nomor dua se-Indonesia. Budaya dan iklimnya berbeda dengan yang ada di Lamongan, maka dari itu lewat bapak/ibu yang hadir saya ingin mengajak putra-putri terbaik Lamongan untuk belajar di Salatiga. Di sana mereka akan mendapat banyak pengalaman baru yang tidak didapat di sini. Selain itu, yang perlu diingat, setelah saya hitung-hitung ternyata biaya hidup di Salatiga itu murah,” ujarnya di hadapan peserta yang merupakan perwakilan dari 50 SMA/MA se-Kabupaten Lamongan.

Lebih lanjut, Prof. Saerozi mengatakan bahwa sejatinya kedatangan putra-putri Lamongan merupakan bantuan untuk lebih mewarnai Islam di Salatiga, “Dikatakan bahwa Islam menyebar dari pesisir ke pegunungan. Nah, jika kita lihat, Lamongan adalah pesisir dan Salatiga adalah pegunungan. Kedatangan siswa-siswi dari Lamongan ini sebenarnya adalah bantuan untuk lebih memberi warna pada keislaman yang ada di Salatiga. Saya harap nantinya mahasiswa dari Lamongan bisa membantu membuat suasana Salatiga a la santi Lamongan.”

Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Al-Fathimiyah, H. Abdullah Adib HAD dalam kesempatan tersebut berharap agar santriwan-santriwati Lamongan yang kelak akan menuntut ilmu di IAIN Salatiga dapat meneruskan tradisi keilmuan para sunan.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kabupaten Lamongan, Abd. Ghofur, M.Ag mengatakan bahwa langkah yang diambil IAIN Salatiga untuk mengadakan sosialisasi dan bimbingan teknik adalah langkah yang baik dan sudah sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. “Saya harap pendidikan Islam makin lama makin bagus. Sosialisasi SPAN PTKIN ini adalah bentuk kemitraan yang baik antara madrasah dan IAIN Salatiga. Dengan adanya program ini berarti IAIN Salatiga benar-benar berkomitmen untuk mencari calon mahasiswa baru yang unggul,” katanya.

Abdul Ghofur juga mengimbau agar madrasah-madrasah dapat berpartisipasi untuk memperkuat PTKIN. “Banyak tokoh di masyarakat yang berangkat dari PTKIN, jadi jangan galau dengan masa depan. Apalagi IAIN Salatiga sebentar lagi akan alih status menjadi universitas. Semoga cita-cita luhur ini bisa segera tercapai,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Tim Sosialisasi IAIN Salatiga yang terdiri dari Dra. Hj. Siti Asdiqoh, M.Pd, Nur Huri M.S.I., dan Sutrisna, M.Pd menjelaskan tata cara mengikuti SPAN PTKIN termasuk cara mengisi Pangkalan Data Siswa dan Sekolah. Tim Sosialisasi juga mengumumkan bahwa masa pengisian dan verifikasi PDSS oleh sekolah diundur hingga 10 Februari 2020.