Gus Yusuf: Resolusi Jihad Embrio Hari Santri

SALATIGA-Resolusi Jihad adalah embrio yang melahirkan Hari Santri Nasional. Hal itu disampaikan oleh Gus Yusuf Chudlori, Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, saat mengisi perayaan Hari Santri Nasional yang diadakan secara virtual oleh Ma’had IAIN Salatiga, pada Kamis (22/10/2020). “Resolusi Jihad adalah satu momen luar biasa yang menggambarkan perjuangan para kiai dan alim ulama di masa kemerdekaan. Kiai dan santri harus tampil menjadi solusi dan penyelamat,” lanjutnya.

Gus Yusuf juga menjelaskan konteks perjuangan ulama dan santri pada masa pasca kemerdekaan serta perjuangan para santri dan ulama pada masa sekarang/kontemporer. Menurutnya, entah dilakukan pada masa dulu atau sekarang, sebenarnya ada tiga hal utama yang ada dalam diri santri, yaitu: santri harus mengetahui situasi zaman (‘aliman lizamanihi), mampu mencari solusi sesuai zamannya (muqbilan lisya’nihi), dan mengenal sekaligus memahami Tuhannya (‘arifan lirabbihi).

“Seperti sekarang, kita masih dalam keadaan pandemi. Jangan melihat virusnya, tapi lebih perhatikan, siapa yang menciptakan virus tersebut. Allah SWT yang menurunkan virus itu, tapi Dia pula yang Maha Menyembuhkan. Maka kuncinya satu, dekatilah Dzat Yang Menurunkan virus Corona dan Dzat Yang Memegang kunci kesembuhan,” ujarnya.

Direktur Ma’had Al-Jamiah IAIN Salatiga, Muh. Hafidz M. Ag mengatakan bahwa salah satu upaya untuk memahami spirit Hari Santri adalah dengan mengerti sejarah yang menjadi latar belakangnya. “Maka dari itu, untuk lebih mengerti dan memahami spirit Hari Santri, Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga mengundang Gus Yusuf Chudlori untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Sehingga kita dapat merasakan bagaimana perjuangan santri seutuhnya,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Salatiga, Yulianto, S.E., M.M. juga memberikan sambutan secara virtual, “Selamat menyelenggarakan Hari Santri Nasional. Semoga spirit keteladanan santri dan ulama terdahulu bisa menjadi refleksi santri di masa sekarang.”

Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Sidqon Maesur, Lc., M.A., yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa santri-santri di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga menjadi aspek penting untuk mendongkrak aspek akademik dan mengembangkan nilai-nilai kepesantrenan. “Akhlaqul karimah harus menjadi spirit utama santri yang akan jadi ruh semangat Hari Santri Nasional,” pungkasnya.