IAIN Salatiga Kembali Salurkan Bantuan Sosial

SALATIGA-Institut Agama Islam Negeri Salatiga melalui Gugus Tugas Penanganan COVID-19 kembali menyalurkan bantuan sosial berupa paket sembako untuk sivitas akademik yang terdampak pandemi, khususnya bagi mahasiswa yang tidak dapat mudik pada lebaran 1441 H dan masih berada di kos/kontrakan dan pondok pesantren. 250 paket sembako tersebut dibagikan pada Selasa-Rabu (19-20/5/2020) di Kampus III IAIN Salatiga.

Sebelumnya IAIN Salatiga telah membagikan 225 paket sembako kepada tenaga keamanan, tenaga kebersihan, petugas kantin, dan relawan di lingkungan IAIN Salatiga. Selain itu, paket sembako I tersebut juga diberikan kepada mahasiswa luar daerah/luar negeri yang masih berada di Salatiga dan tersebar di beberapa titik di sekitar kampus, seperti Blotongan, Sraten, Kecandran, Dukuh, Grogol, Klumpit, Candi, Jombor, dan beberapa daerah lainnya.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 IAIN Salatiga, Dr. Sidqon Maesur, Lc. M.A. mengatakan bahwa kegiatan itu adalah salah satu tugas kerja Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Pembagian diberikan berdasarkan data yang diperoleh dari pengisian google form yang telah disebar kepada mahasiswa. Data tersebut akan diverifikasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah mahasiswa yang bersangkutan masih berada di Salatiga atau telah pulang kampung.

Dr. Sidqon berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi penerima di tengah masa pandemi COVID-19. “Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baikbya, dan dapat membantu meringankan sedikit beban saudara-saudara kita di tengah masa cobaan ini,” katanya saat menyerahkan paket bantuan sosial kloter I secara simbolis di halaman gedung KH. Hasyim Asy’ari IAIN Salatiga pada Kamis (23/4/2020).

Ninik Suprihatin, mahasiswi program studi Perbankan Syariah IAIN Salatiga asal Karanganyar mengaku memenuhi kebutuhan di masa pandemi seperti sekarang sangat susah. “Banyak akses jalan di sekitar kos yang ditutup, jadi susah kalau harus keluar untuk memenuhi kebutuhan,” ujarnya.

Mahasiswi lainnya, Sarinah dan Latifah yang berasal dari Thailand mengungkapkan bahwa selain susah keluar untuk memenuhi kebutuhan, mereka juga harus beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan. “Sekarang semua tugas dalam bentuk daring, harus lebih banyak yang dipersiapkan,” jelasnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Mahendra, mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Arab asal Bekasi, “Sekarang ini kondisi serba susah. Saya tidak bisa balik ke Bekasi karena di sana juga sudah zona merah. Orang tua saya juga sudah berpesan agar saya tinggal di Salatiga untuk sementara, sambil menyelesaikan tugas akhir.” Mahendra mengapresiasi langkah yang diambil IAIN Salatiga untuk menyerahkan bansos kepada mahasiswa yang tidak bisa mudik, “Alhamdulillah ada bantuan dari kampus. Terima kasih saya ucapkan untuk Kampus IAIN Salatiga. Paket sembako ini sedikit banyak bisa membantu kami.”

Selain membagikan paket sembako, IAIN Salatiga juga membagikan sejumlah masker di Pasar Raya Salatiga pada Rabu (20/5). Sebelum membagikan bantuan sembako, Tim Relawan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 IAIN Salatiga melakukan prosedur mencuci tangan menggunakan sabun, cek suhu badan, dan screening kesehatan oleh tenaga medis dari Klinik Mitra Insani IAIN Salatiga.