IAIN Salatiga Pilot Project Zona Integritas

SALATIGA-Inti dalam pembangunan Zona Integritas yakni melalui sistem yang digunakan oleh instansi dalam melayani serta mencegah korupsi. Sistem tersebut akan menselaraskan kinerja antara karyawan, Dekan, hingga Rektor.

Selain itu, didalam Zona Integritas juga terdapat pembangunan manajemen pelayan bagi stek holder yaitu para mahasiswa di lingkungan IAIN Salatiga. Pelayanan pada stek holder menjadi poin penting dalam memperoleh nilai Zona Integritas.

“Dari sistem dan manajemen pelayanan kepada stek holder yang dilakukan oleh IAIN Salatiga inilah nantinya akan memuwujdkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas Melayani (WBBM),” kata Dr. (Can) Farid Ma’ruf, SE., MP., MM., QIA. selaku Ketua Tim Penilaian Zona Integritas dari Inspektorat Jenderal Kemenag RI, dalam penyampaian pemaparan penilaian Zona Integritas di ruang rapat utama, Gedung KH. Hasyim Asy’ari, Jum’at (08/03/2019).

Dr. Farid juga menyampaikan, bahwa IAIN Salatiga dipilih sebagai Pilot Project Penilaian Zona Integritas menuju WBK dan WBBM ini karena sudah memenuhi beberapa hal kualifikasi, diantaranya perngelolaan sistem dan manajemen pelayanan pada stek holder. Namun, ada beberapa hal yang perlu lebih diperhatikan diantaranya beberapa sistem pelayanan disetiap fakultas.

“Melalui pemanfaatan teknologi dan sistem pelayanan tersebut tentunya akan menambah nilai lebih baik dari sebelumnya yakni dengan nilai skor 90,35,” terang Ketua Tim Penilaian Zona Integritas.

Sebelumnya Wakil Rektor Bidang Administrasi, Perencanaan, dan Keuangan, Kastolani, Ph.D. mengatakan, bahwa penilaina dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI menjadi tantangan kita semua dalam mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Selain itu, tentunya hasil penilian dari Inspektorat Jenderal menjadi cermin kita sebelum dinilai oleh pihak luar. “Kehadiran Inspektorat Jenderal di IAIN Salatiga dalam rangka penilaian Zona Integritas tentunya dapat menunjang kesiapan sebelum mendapat penilaian dari pihak luar,” ujar Kastolani, Ph.D. IAINSalatiga-#AKSI (zid/hms)