Menuju Kampus Ramah Difabel, Perpustakaan IAIN Salatiga Resmikan Extraordinary Corner

Penulis: Lala. Editor: Ilman. Sumber: Perpustakaan IAIN Salatiga

SALATIGA-Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Salatiga meresmikan Extraordinary Corner di Perpustakaan Pusat Kampus III IAIN Salatiga pada Kamis (12/12/2019). Extraordinary Corner adalah bagian Perpustakaan IAIN Salatiga yang menyediakan koleksi tafsir Al-Quran dan Hadits Arbain dalam bentuk braile untuk pengunjung perpustakaan yang membutuhkan. Selain koleksi braile disediakan pula beberapa unit talking computer (komputer berbicara).

“Kami ingin mengubah mindset orang yang beranggapan bahwa perpustakaan itu tempat yang sangar, kami ingin menjadikan perpustakaan tempat ramah yang bisa diakses semua kalangan. Peresmian Extraordinary Corner yang masih kecil ini diharapkan jadi langkah awal agar perpustakaan IAIN bisa menjadi lebih ramah; terutama lebih ramah untuk teman-teman difabel,” kata Kepala Perpustakaan IAIN Salatiga, Wiji Suwarno, S.PdI.,S.IPI., M.Hum.

Wiji menambahkan bahwa peresmian Extraordinary Corner tersebut juga bertujuan untuk lebih memacu semangat literasi mahasiswa difabel yang ada di IAIN Salatiga.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan IAIN Salatiga, Prof. Dr. Muh. Saerozi, M.Ag menyampaikan bahwa peresmian Extraordinary Corner tersebut menjadi awal perjalanan IAIN Salatiga menjadi kampus yang ramah difabel.

“Perlahan-lahan kampus kita akan menjadi kampus ramah difabel. Perubahan ini dimulai dari perpustakaan kita; perpustakaan yang mendapat akreditasi A dan menjadi rujukan bagi perpustakaan dari institusi lain,” ujarnya.

Prof. Saerozi berharap Extraordinary Corner akan menjadi batu loncatan untuk mahasiswa difabel agar bisa berproses dan menjadi pribadi yang luar biasa, “Jadi seperti namanya: “Extraordinary” yang artinya luar biasa, saya harap pengguna Extraordinary Corner juga menjadi (pribadi yang) luar biasa.”

Pada kesempatan tersebut Perpustakaan IAIN Salatiga juga mengadakan sharing session dengan beberapa narasumber, diantaranya: Penyusun Buku Hadits Arbain versi braile, Ibnu Abbas; Anggota Persatuan Penyandang Difabel Indonesia (PDDI), Slamet Riyadi; dan Pengurus Difabel Center, Zaenal Abidin.

Ibnu dan Slamet berharap pemerintah dan masyarakat bisa lebih memperhatikan penyandang difabel dan regulasi tentang difabel bisa diaplikasikan, “Regulasi untuk difabel, yaitu UU No. 8 Tahun 2016 sudah ada. Semoga penerapannya bisa segera menyeluruh.”

Setelah sharing session, acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba Library Vlog dan pemustaka/pengunjung perpustakaan teraktif. Lomba Library Vlog secara berurutan dimenangkan oleh Untung Farhan Ramadani, Dina Millatul Azka, dan Muhammad Agil Sofiyan. Sedangkan pemustaka teraktif tahun 2019 adalah Rika Noviani dari Fakultas Syariah dengan 156 kunjungan dan Asti Meta Dilia dari Fakultas Dakwah dengan 142 kunjungan.