Rektor Berharap Mahasiswa jadi Pelaku Politik yang Sesuai Pancasila

SALATIGA-Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag berharap mahasiswa bisa menjadi partisipan dan pelaku kehidupan berpolitik yang sesuai dengan Pancasila. Pernyataan tersebut disampaikan pada sambutan pembukaan PEMIRA (Pemilihan Umum Raya Mahasiswa) yang diadakan di Aula lantai II Gedung Ahmad Dahlan Kampus III IAIN Salatiga pada Rabu (27/11).

“PEMIRA adalah ajang berlatih untuk mempraktikan kehidupan berpolitik; agar mendapat pengalaman berpartisipasi dalam kegiatan politik,” katanya di hadapan para mahasiswa yang rata-rata menjadi pemilih pemula di gelaran Pemilu 2019 lalu.

Prof. Zakiyuddin mengingatkan bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi masing-masing dan mengajak mahasiswa untuk mulai kembali memandang penting musyawarah untuk mufakat. “Mahasiswa harus punya keterampilan negosiasi dan kompromi. Kedua keterampilan tersebut sangat penting. Bernegosiasi maksudnya kita menyampaikan gagasan, agar gagasan tersebut dapat diterima oleh yang lainnya. Setelah menguasai keterampilan negoisasi, kita harus menguasai keterampilan berkompromi, artinya kita harus belajar menerima apapun hasil yang didapat,” jelasnya.

Rektor IAIN Salatiga itu juga mengingatkan bahwa DEMA (Dewan Mahasiswa) dan SEMA (Senat Mahasiswa) adalah wakil mahasiswa yang akan menyalurkan aspirasi seluruh mahasiswa. “Semoga mahasiswa-mahasiswa ini bisa menjadi pemimpin yang mewarnai masa depan,” tutupnya.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Salatiga, Dr. Sidqon Maesur, Lc., M.A. mengatakan bahwa PEMIRA menjadi tanda bahwa kegiatan mahasiswa dalam satu periode hampir seluruhnya berjalan, “(Kegiatan mahasiswa) sudah 90% berjalan.” Dr. Sidqon berharap kegiatan PEMIRA dapat berjalan dengan lancar.

Kegiatan PEMIRA tahun 2019 sendiri dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) dan Badan Pengawas Penyelenggara Pemira (BAWASRA) tahun 2019.

 

 

Penulis: Lala
Editor: Ilman
Sumber KPUM 2019