Tantangan dan Peluang Revolusi Industri 4.0

SALATIGA – “Setiap jaman ada tantangannya, setiap jaman ada dinamika yang harus dihadapi, dan setiap langkah pasti mengandung dan mengundang masalah yang harus diubah menjadi tantangan serta peluang yang luar biasa”.

Pesan tersebut disampaikan oleh Rektor IAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. dalam sambutannya ketika membuka kegiatan seminar internasional yang mengangkat tema “The Contribution of The Millennial Generation in Creating Halal Economy in The Revolution of Industry 4.0” sebagai bagian dari “Sharia Economics and Intellectual Moslem of IAIN (SEIMAN) Days 2018” yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI), di Auditorium Kampus 1, Rabu (26/09/2018).

Pada kesempatan tersebut, Rektor juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi sivitas akademika, terutama mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) ke depannya terutama dalam menghadapi masa setelah lulus.
Paling tidak ada tiga kata kunci pada tema seminar ini yang harus dipahami oleh peserta, yaitu pada tahun 2030-2035, para mahasiswa yang saat ini berusia 20-21 tahun, akan menjadi orang yang produktif yang disebut sebagai bonus demografi.

“Bonus demografi bagi masyarakat Indonesia adalah pada tahun 2030 dengan prosentase jumlah tenaga usia produktif yang sangat besar yang memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi khususnya ekonomi halal” kata Rektor.

Sementara itu, Prof. Dr. Habib Chirzin dari South East Asia Regional Institut for Community Education, mengatakan bahwa investasi yang dilakukan KSEI merupakan investasi keilmuan yang pada tahun 2030 akan menjadi bekal dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Revolusi industri pertama diawali dengan ilmu pengetahuan diantaranya ditemukannya mesin uap dan roda yang dapat membantu kegiatan industri pada masa itu.

Kemudian dalam memasuki revolusi industri 4.0 ini muncullah ilmu pengetahuan yang menghasilkan teknologi-teknologi canggih serta dapat mengembangkan industri. Namun revolusi tersebut mempunyai dampak, diantaranya kurangnya minat baca dan komunikasi verbal antara individu satu dengan lainnya.

“Apa yang dilakukan sekarang ini adalah perjalanan panjang dalam mempersiapakan revolusi 4.0,” terangnya.

Kegiatan SEIMAN Days 2018 menghadirkan Prof. Dr. Habib Chirzin (South East Asia Regional Institut for Community Education), Fajar Budi Laksono, M. Eng. (CEO Nyayur.com), Ahmad Akbar Susanto, S.E., M.Phil., Ph.D. (Ketua MPP KaFossei, Dosen UGM), dan Prof. Dr. Nor Adha Ab Hamid (Deputy Director, Center of Graduate Studies, Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS), Malaysia yang merupakan Pakar Halal Industri in South East Asia) dengan dipandu oleh Agung Guritno, S.S., M.Pd. (Dosen IAIN Salatiga) dan diikuti 290 mahasiswa IAIN Salatiga dan 10 peserta dari perguruan di sekitar Kota Salatiga. (zid/hms) IAIN Salatiga-#AKSI