Tim Jurnal UNJ Kunjungi Rumah Jurnal IAIN Salatiga

SALATIGA-Tim Jurnal IJSEP (Indonesian Journal of Sociology and Education Policy) dan Jurnal Scripta dari Program Studi Sosiologi Universitas Negeri Jakarta mengunjungi pengelola jurnal IJIMS di Rumah Jurnal Institut Agama Islam Negeri Salatiga pada Jumat (14/2/2020). Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melakukan studi banding pengelolaan jurnal terkait proses akreditasi jurnal bereputasi dan terindeks scopus.

Ketua Laboratorium Sosiologi UNJ, Dr. Yuanita Apriliandini, M.Si mengatakan bahwa kedatangan rombongannya bertujuan untuk menimba ilmu dari pengelola jurnal IJIMS.

“Kami ke mari (IAIN Salatiga) bersama tim yang masih muda sebagai salah satu upaya pembelajaran, terutama bagi generasi baru pengurus jurnal kami. Kebetulan kedatangan kami bersamaan dengan riset di Boyolali yang dilaksanakan oleh 150 mahasiswa,” ujarnya. Dr. Yuanita juga berharap kunjungan tersebut bisa jadi awal untuk membuka kerjasama di masa yang akan datang.

Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag menyambut kedatangan tim dari UNJ dengan senang hati, “Sebenarnya kami senang sekali dikunjungi, karena tamu itu sebenarnya membawa berkah untuk tuan rumah.” Prof. Zakiyuddin yang juga menjadi Editor in Chief dari IJIMS mengatakan bahwa mengelola jurnal adalah pengorbanan berdarah-darah yang tidak terlihat darahnya, dan memerlukan regenerasi secepatnya.

Selanjutnya Prof. Zakiyuddin menceritakan tentang perjalanan mengurus jurnal IJIMS, “IJIMS awalnya dibuat menggunakan dua bahasa, yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Penerbitan IJIMS dengan dua bahasa tersebut hanya sampai edisi tiga. Setelah tiga edisi, kami menerbitkan jurnal yang sepenuhnya menggunakan Bahasa Inggris karena ternyata mengurus jurnal berbahasa Arab itu sangat susah. Pertama karena kontributor jurnal berbahasa Arab sedikit dan proses editing yang susah.”

Pada kesempatan itu, Prof. Zakiyuddin juga mengatakan bahwa proses dari terindeks sampai memiliki link url di Scopus memerlukan waktu yang tidak sebentar, begitu pula penempatan kuartilnya.

“IJIMS pertama terbit masih berupa printed journal, tetapi langsung dapat akreditasi A. Butuh tiga tahun agar IJIMS bisa terindeks Scopus. Setelah terindeks, tidak langsung dapat link url, harus menunggu satu setengah tahun dulu. Satu tahun setelah itu baru terindeks di Schimago, itu juga tidak langsung keluar (penempatan) kuartilnya, harus menunggu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rektor IAIN Salatiga tersebut juga berpesan kepada para pengelola jurnal untuk terus bekerja keras dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelangsungan hidup sebuah jurnal ilmiah.

“Konsistensi untuk terus berkarya dan mencurahkan gagasan dan kerja keras untuk jurnal tentunya tidak akan mengkhianati hasil. Sejak terindeks Scopus, sitasi IJIMS naik pesat. Kuncinya adalah bagaimana kita menjaga kualitas artikel, tidak perlu menerbitkan terlalu banyak artikel, lebih baik sedikit tapi teratur,” katanya.

Terakhir, Prof. Zakiyuddin mengungkapkan bahwa IJIMS sedang menyiapkan diri untuk evaluasi yang akan diadakan Schimago pada Mei/Juni mendatang.