IAIN Salatiga Terima Studi Banding Digitalisasi Layanan Publik Pembangunan Zona Integritas dari IAKN Ambon

SALATIGA-Institut Agama Islam Negeri Salatiga menerima kunjungan studi banding dari Institut Agama Kristen Negeri Ambon. Studi banding mengenai Digitalisai Layanan Publik dan Inovasi Menuju Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani tersebut dilaksanakan selama dua hari pada Selasa-Rabu (20-21/4/2021).

Dalam sambutan yang diberikan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan IAIN Salatiga, Dr. Agus Waluyo, M.Ag disebutkan bahwa Semua institusi di bawah Kementerian Agama berkerja dalam lingkup amanah, sehingga harus bisa bekerja sesuai dengan tanggung jawab. “Kami menyambut kedatangan saudara-saudara dari IAKN Ambon. Kami senang sekali bisa mendapat kepercayaan dari IAKN Ambon tapi di saat bersamaan, kami juga merasa nervous karena takut tidak dapat memenuhi ekspektasi dari kawan-kawan. Maka dari itu, saya rasa ada baiknya jika kita belajar bersama, karena IAIN Salatiga pun sedang berkembang ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Dr. Agus menjelaskan bahwa predikat WBK yang diterima IAIN Salatiga dibangun secara masif dan stimultan, “Kami harus mulai dari semangat untuk membangun trust masyarakat. Dari situ akan muncul semangat membangun good governance. Jadi semangat memberi pelayanan prima itu adalah kunci yang akan jadi mesin penggerak agar kita terus berbenah.”

Selanjutnya Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan IAIN Salatiga tersebut memberi penjelasan terkait pelayanan mahasiswa dan digitalisasi layanan. Menurutnya, kedua hal tersebut adalah satu kesatuan yang harus berjalan bersama. “Salah satu target IAIN Salatiga adalah membuat big data untuk mempermudah pelayanan. Kami terus berupaya membangun digitalisasi layanan agar di masa yang akan datang pelayanan dapat dilakukan dengan sekali klik pada aplikasi,” katanya.

Dirinya menilai predikat WBK/WBBM adalah side effect dari layanan prima yang diberikan untuk masyarakat. “Ketika kita memberikan layanan prima, stake holder akan puas dan berimbas pada predikat yang kita dapatkan. Kami terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan. Selain itu keterlibatan pimpinan dalam pembangunan Zona Integritas juga sangat penting. Pimpinan harus memberi contoh real dan mendukung komitmen bersama dalam mencapai predikat Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani,” pungkasnya.

Kepala UPT Teknologi Informasi dan Pangkalan Data, Bimo Haryo Setyoko, M.Kom. menambahkan bahwa IAIN Salatiga telah mengembangkan layanan berbasis website sejak 2010. Beberapa bidang yang mengembangkan digitalisasi layanan antara lain: akademik, keuangan dan SPI, Perpustakaan, Kepegawaian, dan Perencanaan. “Setahun terakhir, karena sedang berada dalam masa pandemi, kami mencoba mengembangkan beberapa layanan berbasis android seperti SKUADRON yang merupakan layanan absensi pegawai,” jelasnya.

Selain melakukan studi banding mengenai digitalisasi layanan dalam pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, Tim IAKN Ambon juga melakukan sharing session dan brainstorming mengenai pengelolaan akademik, administrasi keuangan, pengelolaan jurnal ilmiah, interdiciplinary colloquium, dan studi perbandingan agama, serta penjajakan peluang kerja sama antar perguruan tinggi.