Mapala Mitapasa Adakan Diskusi Film Bertema Lingkungan

Mapala Mitapasa IAIN Salatiga mengadakan diskusi film Tenggelam Dalam Diam pada Senin (29/3/2021). Diskusi film bertema lingkungan tersebut menghadirkan Eksekutif Produser Dinar Bayu Nikmatika. Dinar mengatakan bahwa tujuan dibuatnya film tersebut adalah untuk menyadarkan masyarakat tentang dampak industrialisasi terhadap perubahan iklim.

“Dari film tersebut saya berharap bisa menyadarkan masyaraka tentang dampak yang muncul atas adanya industrialiasasi di Indonesia dan perubahan iklim di sekitar kita,” ujarnya.

Selain Eksekutif Produser film Tenggelam Dalam Diam, diskusi tersebut juga menghadirkan Direktur Walhi Jateng, Fahmi Bastian, dan Aktivis Lingkungan dari Salatiga, Erik Gimbal. Erik berharap diskusi tersebut dapat menambah wawasan untuk para peserta.

“Saya sangat mengapresiasi adanya film Tenggelam Dalam Diam yang diproduseri oleh mas Dinar, film tersebut tentunya mempunyai pesan yang dapat diambil oleh masyarakat dan dapat menambah wawasan bagi para penontonya,” terang Erik Gimbal.

Selain itu, Mapala Mitapasa IAIN Salatiga juga berpartisipasi dalam aksi bersih sampah yang di wilayah Tambakrejo, Tanjung Mas, Semarang Utara, Kota Semarang yang dilaksanakan pada Senin (5/4/2021). Salah satu anggota Mapala Mitapasa, Ridho mengatakan bahwa kegiatan tersebut dapat membuka kesadaran akan dampak kegiatan manusia terhadap iklim dan cuaca.

Dengan mengikuti kegiatan ini, saya jadi lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Manusia sudah terlalu serakah dalam memanfaatkan sumber daya alam. Keserakahan itu tentunya harus segera dihentikan dan diganti dengan kesadaran untuk menyayangi alam.

“Kegiatan ini membuka mata saya akan adanya dampak cuaca iklim maupun negosiasi di Indonesia pada saat ini dan ketika saya terjun langsung dilapangan membuat hati saya semakin tergoyah untuk sadar diri akan analisa sosial masyarakat hidup di dunia ini dengan dampak keserakahan manusia yang lupa akan kebersihan lingkungan di kota, walau begitu masyarakat disekitar hidup dengan guyup rukun dan damai pada kegiatan sehari-harinya. Maka pada intinya kegiatan itu pun juga menjadikan evaluasi diri buat kita agar tetap menjaga lingkungan.” Ungkap Ridho.