IAIN Salatiga Bersiap Jadi UIN, Unit Pengembangan Bahasa Gelar Webinar Internasional

SALATIGA-Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga dan Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Bahasa (UPTPB) IAIN Salatiga menggelar webinar dengan tema Ensuring Effective Synchronous and Asynchronous Online Learning Activities. Webinar tersebut menghadirkan tiga pemateri dari berbagai negara yang memiliki pengalaman mengajar dan membahas pengajaran online paska pandemi. Sebelumnya UPTPB IAIN Salatiga juga menyelenggarakan webinar dengan level sama bertajuk Books Can Bring Us Together: Community and Creativity during the Pandemic.

Kepala UPTPB, Hanung Triyoko, M. Hum. M. Ed. sekaligus ketua panitia dari webinar tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan itu dapat meningkatkan ketrampilan mengajar, “Melalui Webinar Series ini UPTPB terus berusaha terlibat dan bersemangat dalam kegiatan peningkatan keterampilan mengajar bahasa Inggris berwujud Professional Development Activities. Saya harap semakin banyak pengajar bahasa Inggris yang akhir-akhir ini secara dramatis dipaksa untuk beralih ke pengajaran online, siap merancang dan menjalankan kelas-kelas online mereka dengan mengambil inspirasi dari pengalaman para ahli pengajaran online yang menjadi pembicara dalam kedua webinar ini.”

Devon del Jancin, English Language Fellow (EL Fellow) Teacher dari Amerika Serikat, yang pernah bekerja di IAIN Salatiga selama dua tahun, menjadi pembicara pertama webinar itu dan memberikan materi bertajuk When Low Accessibility Meets Online Learning: Effective Strategies for WhatsApp Classes. Ia menyampaikan, pembelajaran Bahasa Inggris amat terdampak pandemi virus korona (Covid-19). Banyak pengajar yang harus memutar otak untuk merancang pembelajaran online dengan akses terbatas. “Seperti yang tengah saya alami. Saya harus mengajar online melalui WhatsApp Group kepada siswa yang memiliiki akses internet terbatas,” akunya.

Selain Devon, ada dua pembicara lain, yaitu Marisa Fran Lina, M. Pd. (dosen Bahasa Inggris dan Koordinator Bahasa Inggris di UPTPB IAIN Salatiga), serta Niki Raga Tantri, S.Pd., M.Pd., (dosen di Hebei Foreign Studies University, China).

Topik kedua yang dibahas pada webinar tersebut adalah Social Media Challenge as Online Learning: Creativity Meets Reality yang disampaikan oleh Marisa. Menurutnya, media sosial dapat digunakan untuk melakukan pembelajaran online. “Media sosial yang biasa digunakan sehari-hari oleh para mahasiswa untuk sekedar update status, kenapa tidak diarahkan saja sebagai pembelajaran online? Mereka bisa update status sekaligus secara otomatis memenuhi tugas Bahasa Inggris. Jadi, diharapkan keterlibatan media sosial bisa jadi angin segar untuk mereka yang bosan dengan pembalajaran online yang cenderung monoton,” jelasnya pada ratusan peserta yang hadir.

Selanjutnya dalam pemaparan tentang Implementing Asynchronous and Synchronous Online Learning: Time Frame in Distance Learning, Tantri yang sudah berpengalaman mengajar online di Universitas Terbuka menjelaskan berbagai strategi pembelajaran online.

Agenda yang digelar pada Rabu (26/8) itu diikuti oleh 500 peserta dari berbagai kalangan. Pada webinar yang dilaksanakan melalui Zoom Clouds Meeting dan live streaming di kanal YouTube UPTPB itu, para peserta webinar berkesempatan untuk melakukan diskusi dengan narasumber melalui pertanyaan yang disampaikan secara tertulis melalui kolom chat.