Pemilih Pemula Dihimbau Berhati-hati

Salatiga — AKP Supriyanto, S.H. Kasat Reskrim Polres Kota Salatiga menghimbau kepada pemilih pemula (pelajar/mahasiswa) dihimbau dapat berhati-hati dengan bentuk informasi pilkada 2018. Dijaman sekarang peran pemilih pemula sangat mempunyai andil besar dalam proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 mendatang.

“Hati-hati dengan informasi yang ada di sosial media terkait pemilu, bisa jadi apa yang disampaikan adalah hoax (berita bohong),” ujarnya.

Hal itu disampaikan AKP Supriyanto dalam sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dengan tema “Peran Pemilih Pemula dalam Mengawal Demokrasi Menuju Jawa Tengah Sejahtera” bertempat di Auditorium Kampus 3 Gedung Hasyim Asy’ari, Jumat (8/12). Sosiasilisasi tersebut bekerja sama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga bekerja sama dengan Kepolisian Resor Kota Salatiga.

Ia juga menjelaskan, sebagai aparat keamanan mempunyai tugas untuk menegakkan hokum. Dalam hal ini adanya pelanggaran dalam proses pemilu atau mengeluarkan surat untuk menyerenggarakan kampanye dari masing-masing calon, agar aman dan tidak ada kecurangan berpolitik.

Selain menghadirkan AKP Supriyanto, S.H., narasumber lain yakni Drs. Suyit Mujirno, S.IP., M.Pd. Anggota KPU Kota Salatiga, dan Ahmad Dhomiri, S.PdI. dari Panwas Kota Salatiga.

Menurut Suyitno, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Salatiga, melayani hak pilih. KPU juga bertugas mensosialisasikan kepada pemilih pemula. Sebagai negara demokrasi, sosialisasi ini perlu diadakan untuk mengaspirasi mahasiswa dan masyarakat agar berpolitik dengan baik.

Tentunya mahasiswa dan masyakat pada jaman sekarang banyak belajar dari pelkada sebelumnya. “Mahasiswa dapat belajar dari PEMIRA yang diselenggarakan dilingkungan kampus. Hal tersebut, sebagai simulasi atau latihan berdemokrasi dalam memilihan calon presiden yang sesuai sehingga dapat menjadi wadah untuk menerima aspirasi,” terang Suyitno.

Bagi Suyitno, aktif organisasi dan berpolitik di ranah kampus sebagai ajang latihan untuk melangkah ke dalam pilkada maupun pemilu yang sesungguhnya. Ia juga menjelaskan tentang syarat mengikuti pemilu, diantaranya  yakni berusia 17 tahun atau telah menikah resmi, tidak kehilangan hak pilih, memiliki E-KTP, alamat sesuai domisili yang tertera pada E-KTP.

Ahmad Dhomiri sendiri selaku anggota Panitia Pengawas (panwas) Kota Salatiga menyampaikan tugas dan fungsi pengawasan bagi anggota serta jajarannya. Ia juga menyampaikan saran kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) lingkup mahasiswa.

Keberadaan peran pemilih pemula pada saat ini sangatlah mempunyai pengaruh dalam pilkada nanti. Mahasiswa yang notabene mempunyai hak pilih diharapkan dapat memiliki keyakinan sendiri, supaya terhindar dari money politik atau kampanye hitam. Kami juga menindaklanjuti berbagai pelanggaran yang ada seperti pelanggaran terkait administrasi (berkaitan dengan tata cara proses tahapan pemilu), kampanye hitam, money politik

“Para pemilih pemula/mahasiswa sudah saatnya mengawal jalannya pilkada 2018. Hal tersebut tentunya dapat dilatih melalui Pemira di kampus dengan membentuk pengawas sebagai kontrol proses demokrasi menuju pemilu yang jujur dan adil,” terang Dhomir.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Moh. Khusen, M.Ag., M.A. sangat berterimakasih dengan hadirnya narasumber dari tiga elemen dalam proses pilkada serentak 2018 nanti. Moh. Khusen, M.Ag., M.A. berharap dengan diselenggarakannya sosialisasi tersebut, pemilih pemula (mahasiswa) mendapat penjelasan tentang peran dan proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Wakil rektor juga menambahkan, dengan adanya sosialisasi ini mahasiswa dapat mengetahui bagaimana harus bersikap dan jurdil (jujur adil) dalam mengikuti pemira, terutama mahasiswa baru.

“Sosialisasi ini sangat tepat, mengingat Pilkada serentak akan dilaksanakan tidak lama lagi, selain itu IAIN Salatiga juga akan menyelenggarakan Pemira (Pemilihan Umum Raya). Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini mahasiswa dapat mengetahui bagaimana harus bersikap dan jurdil (jujur adil) dalam mengikuti pemira, terutama mahasiswa baru,” kata Moh. Khusen, M.Ag., M.A.. (zid-humas/Ida Fadilah)