4 TINGKATAN BEKERJA

Idealnya setiap orang yang bekerja, memahami empat tingkatan bekerja, dan berusaha melaluinya. Empat tingkatan ini laksana tataran pendakian. Semakin kita bisa naik, maka akan semakin bersemangat. Bekerja pun makin mengasyikkan, menantang, dan menggembirakan. Dan, bila bisa sampai di puncak tataran. Maka akan dirasakan kepuasan yang tak tergambarkan.

Pertama, tataran terrendah adalah bekerja sesuai penugasan. Apa yang diperintahkan dan menjadi kewajiban. Dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Target dari tataran ini adalah agar semua tugas terselesaikan. Sehingga tidak ada komplain dari atasan, teman maupun pelanggan. Pekerja yang bisa melewati tataran ini, akan merasa aman. Ia tidak akan diburu oleh tuntutan yang belum terselesaikan

Kedua, adalah melakukan apa yang diperlukan meski tidak diperintahkan. Adakalanya penugasan dari atasan atau permintaan pelanggan. Tidaklah detail dan menyeluruh. Semestinya, bila ada celah-celah yang harus dikerjakan. Haruslah diselesaikan, meski pun tidak diperintahkan. Bila seorang pekerja dapat melakukan hal ini, ia akan merasakan kenyamanan. Ia terbebas dari rasa bersalah karena telah melakukan. Apa yang seharusnya dilakukan meski tidak diperintahkan. Ia telah memiliki inisiatif yang didasarkan atas tanggung jawab dan kewajiban.

Tataran ketiga, adalah melakukan apa yang mungkin dilakukan. Setelah tugas dan tanggung jawabnya ditunaikan. Pekerja ini memiliki inisiatif dan kreatifitas. Untuk melakukan apa yang mungkin dilakukan dalam lingkup tugasnya. Sesuatu yang bukan sekedar kewajiban dan keharusan. Sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Sesuatu yang membawa kemajuan. Pekerja yang sampai tataran ini, akan merasakan penghargaan. Pelanggan, teman-teman atau atasan akan mengapresiasinya.

Tataran tertinggi adalah bila seseorang melakukan. Apa yang sebelumnya, atau menurut orang banyak dianggap tidak mungkin. Ketika ia mulai melakukan itu, banyak orang yang meragukan. Bahkan, banyak pula yang menentang. Namun dengan keyakinan, kesungguhan dan ketekunan bisa ia wujudkan. Ia telah total menjiwai pekerjaan, hingga berani mengambil resiko. Hasilnya berupa karya monumental yang dikagumi dan dikenang orang. Inilah puncak kepuasan kerja dan wujud kebermaknaan hidup. Inilah puncak persembahan kepada Rabb-nya. Yang telah menghadirkannya ke dunia..

Kita pada tingkatan yang mana?
Wallaahu a’lam

Selamat malam Senin