BERTAKBIR DENGAN HATI

Laksana pasukan, saat ini kita sedang kembali dari perang besar
Dan meraih kemenangan dalam menghadapi musuh
Yang ada di dalam diri kita sendiri
Menyatu dengan diri, dan mungkin telah lama menjadi tuan bagi diri ini
Yaitu hawa nafsu, keserakahan, egoisme, amarah, dsb.
Karena itulah, kita kumandangkan takbir dan tahmid
Sebagai tanda sukacita, namun juga berisi pengakuan
Allah Maha Besar, kita semua ini kecil, tak berarti
Tak punya daya, tak punya kemampuan, kecuali dengan pertolongan-Nya
Sehingga, tak pantas sama sekali menepuk dada
Dan menganggap kemenangan itu karena usaha kita semata
Karenanya, rangkailah dengan kalimat tahmid
Dia lah yang selayaknya dipuji, kita tak layak berharap pujian
Kita ini penuh cacat-cela, aib serta dosa
Hanya karena kemurahan Allah lah aib-aib itu masih ditutupi-Nya
Maka kita memuji-Nya dan berterima kasih kepada-Nya
Atas pertolongan-Nya, atas kemurahan dan kasih-sayang-Nya

Lantas…ketika sudah mengakui kebesaran dan kemuliaan Allah
Dan menyadari banyaknya aib dan dosa pada diri sendiri
Pastilah kita akan selalu merendah dan berharap ampunan serta ridlo-Nya
Dan…pasti kita pun akan menjadi rendah hati di hadapan manusia
Tak lagi sungkan dan gengsi mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada sesama
Agar ringan beban kita
Ungkapan minta maaf itu sejatinya juga menyiratkan
Bahwa kita pun telah memberi maaf atas kesalahan saudara kita
Karena kita sadar, menyimpan dendam itu hanya akan menyuburkan berbagai macam penyakit hati
Yang pelan tapi pasti, juga akan menyakiti tubuh kita ini.

Bila kita sudah melakukannya
Perjalanan kita ke depan akan jadi lebih ringan
Kita juga merasa lebih siap bila suatu saat dipanggil menghadap-Nya
Yang itu pasti dan dekat, meskipun kapan, di mana, dan bagaimananya rahasia
Dan kita berharap Allah memberi kesudahan yang baik bagi kehidupan kita.
Aamiin

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1439 H
تقبل الله منا ومنكم صيامنا وصيامكم وكل عام وانتم بخير
Segala salah dan khilaf, mohon dimaafkan