Perkuat Komitmen Kampus Hijau, IAIN Salatiga Bekerjasama Dengan IUWASH Bangun Sumur Resapan

SALATIGA-Institut Agama Islam Negeri Salatiga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Salatiga, PDAM Salatiga, dan USAID Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) membangun sumur resapan untuk memperkuat komitmen sebagai Kampus Hijau. Selain menjadi tempat pembangunan unit sumur resapan, IAIN Salatiga juga menjadi venue Talkshow bertema “Sumur Resapan: Program Daerah menjadi Program Nasional” yang digelar pada Rabu (11/3/2020).

Pada uraian yang diberikan dalam talkshow itu, Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag mengatakan bahwa IAIN Salatiga dari dulu telah berkomitmen untuk menjadi Kampus Terpadu Hijau Wasathiyah.

“Sejak masih berbentuk Sekolah Tinggi, kami telah merancang master plan untuk kampus hijau yang wasathiyah. Maksudnya adalah, bagaimana lembaga pendidikan tinggi ini bukan hanya mendirikan bangunan secara fisik, tetapi juga bagaimana kami dapat menghidupkan ekosistem di sekitar kami. Selain membangun mindset kampus hijau, kami juga tetap menanamkan sikap moderat,” jelasnya.

Prof. Zakiyuddin menjelaskan bahwa setidaknya ada enam langkah yang dapat ditempuh untuk menjadi kampus hijau di antaranya adalah dengan menyediakan ruang terbuka hijau dan daerah resapan yang lebih banyak, menanam vegetasi yang dapat menyerap air dengan baik, membangun gedung ramah lingkungan, mengurangi sampah plastik, mengonservasi air, menyediakan jalur khusus pejalan kaki, dan membuat kurikulum mata kuliah tentang kepedulian terhadap lingkungan.

“Pembangunan gedung di kampus kami diperhatikan secara baik, mulai bagaimana kami membangun gedung yang mendapat akses sinar matahari yang banyak, agar ketika siang lampu bisa dimatikan dan mengandalkan cahaya matahari sebagai penerangan, hingga bagaimana kami bisa berkontribusi mengurangi kendaraan bermotor dengan menyediakan jalur bagi pejalan kaki yang baik,” ujarnya. Selain itu Guru Besar bidang Kajian Keislaman tersebut mengatakan bahwa secara bertahap IAIN Salatiga akan memasang lampu tenaga surya, menerapkan kebijakan pengurangan kertas dan plastik, serta mengonservasi air dan udara.

Menurut Prof. Zakiyuddin, kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga lingkungan dapat muncul dari hal-hal terdekat. Maka dari itu, pihaknya terus berupaya untuk menyisipkan kepedulian terhadap lingkungan pada mahasiswa.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Walikota Salatiga, Muh. Haris, S.S., M.Si. menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Salatiga berkomitmen untuk menambah volume air dengan membuat sumur-sumur resapan.

“Sejak 2019, kami telah membangun 50 sumur resapan di Randuacir. Tahun ini pada awal APBD akan ditambah 30 unit sumur resapan, dan akan terus kami perbanyak, agar kelestarian air di Kota Salatiga ini dapat terjaga,” katanya.

Muh. Haris berharap kegiatan yang sudah dijalankan di IAIN Salatiga itu dapat jadi pemantik bagi daerah lain. Kesadaran untuk membangun sumur resapan, menurut Muh. Haris harus disebarkan kepada masyarakat luas.

“Air adalah salah satu sumber daya yang belakangan makin susah ditemukan, maka harus ada cara untuk melestarikannya. Salah satunya adalah dengan membangun sumur resapan. Sumur resapan inilah nanti yang akan menangkap air hujan, menampungnya, dan menyalurkan air kembali kepada kita. Kesadaran ini harus menyebar di masyarakat. Mahasiswa sebagai salah satu agen perubahan bisa juga menyebarkan kesadaran ini pada lingkungan di sekitarnya,” ujarnya di hadapan para peserta talkshow.

Direktur PDAM Kota Salatiga, Samino, S.E., M.M., menambahkan bahwa PDAM Salatiga sudah melakukan berbagai upaya untuk menaikkan volume air yang ada di Salatiga, “Selain membuat sumur resapan, program yang kami laksanakan untuk menambah jumlah air antara lain adalah Satu Pendaki Satu Pohon; jadi pendaki Gunung Merbabu harus membawa satu pohon yang dapat mengonservasi air untuk ditanam. Selain itu ada juga Forum Peduli Senjoyo, sebuah forum gabungan lintas daerah untuk melestarikan mata air Senjoyo.”

Selain itu, Chief of Party IUWASH, William Parente menyebutkan bahwa Salatiga bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk melestarikan air dengan cara membangun sumur resapan.

“Konservasi air diadakan untuk menjamin kesediaan air minum bagi masyarakat. Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang mengambil tema Air dan Perubahan Iklim, kami bekerja sama dengan Pemerintah Kota Salatiga dan IAIN Salatiga untuk memperbanyak sumur resapan. Sumur resapan ini akan membantu kita mengembalikan air ke alam, sehingga akses air bersih dan sanitasi bisa menyebar secara merata,” jelasnya.

Setelah talkshow, diadakan acara peletakan batu pertama pembangunan sumur resapan di IAIN Salatiga oleh Wakil Walikota Salatiga, Muh. Haris, S.S., M.Si., Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag, dan Chief of Party USAID IUWASH PLUS, William Parente, Direktur PDAM Salatiga, Samino, S.E., M.M., serta perwakilan dari Bappenas RI.