Waspada Corona, Mahasiswa IAIN Salatiga Buat Hand Sanitizer dari Bahan Alami

SALATIGA-Puluhan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga membuat hand sanitizer dari bahan-bahan alami. Hal itu didasari oleh keprihatinan mereka terkait kelangkaan hand sanitizer di pasaran.

Selain membuat, mereka juga membagikan hand sanitizer tersebut secara gratis di lingkungan kampus. “Dalam sehari, kami berhasil membuat 170 botol hand sanitizer. Semua sudah habis dibagikan. Banyak sekali yang datang (untuk mendapatkan hand sanitizer gratis), tidak hanya mahasiswa, masyarakat di sekitar kampus juga ikut datang,” ujar salah satu mahasiswa yang membuat hand sanitizer, Zaidatul Mubtasyiroh, pada Senin (16/3/2020).

Zaidatul mengatakan bahwa ia dan teman-temannya telah mencoba berbagai bahan untuk membuat hand sanitizer tersebut, “Awalnya kami pakai kemangi, karena hanya tahan selama 3 hari dan kurang efektif, kami mencoba menggunakan bahan lain seperti rebusan air sirih serta campuran lidah buaya dan alkohol 70%.”

Menurut Zaidatul, dua bahan dasar yang disebutkan terakhir dinilai lebih efektif dan tahan lama. “Hand sanitizer dari bahan alami ini lebih ramah lingkungan, dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Hanya saja bagi yang memiliki alergi terhadap getah jika memakai hand sanitizer berbahan lidah buaya akan sedikit merasa panas di awal. Gejala ini tidak akan lama dan akan hilang jika diangin-anginkan. Saya harap wabah ini segera teratasi agar kehidupan masyarakat dapat berjalan normal kembali” pungkas mahasiswa semester enam itu.

Pembimbing kegiatan dan Dosen Tadris IPA, Anggun Zuhaida mengatakan bahwa pembuatan hand sanitizer tersebut dilatarbelakangi pembahasan mata kuliah analisis senyawa kimia, yang salah satunya membahas kandungan dari bahan alam. “Ternyata momennya sedang pas, hand sanitizer makin susah ditemukan, dari situlah kami lantas membuat hand sanitizer berbahan dasar daun sirih dan lidah buaya,” jelas Anggun.

Anggun berharap dari kegiatan itu dapat menjadi sarana edukasi dan sosialisasi pada masyarakat, khususnya warga kampus IAIN Salatiga agar dapat membuat hand sanitizer sendiri dari rumah masing-masing, “Daripada keliling kota cari hand sanitizer, nanti malah lebih rawan terpapar virus corona. Lebih baik buat sendiri dari rumah dengan bahan yang mudah ditemukan di sekitar.”

Anggun menambahkan bahwa dirinya dan mahasiswa Tadris IPA kembali memproduksi hand sanitizer berbahan dasar alami itu. “Produksi kedua ini memenuhi permintaan pihak fakultas. Nantinya hand sanitizer ini dapat digunakan di lingkungan FTIK. Semoga langkah kami bermanfaat bagi sesama” ujarnya.

Rektor IAIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin mengatakan bahwa apa yang dilakukan prodi Tadris IPA IAIN Salatiga tersebut merupakan salah satu bentuk ta’awun/tolong-menolong yang menjadi tindakan kolektif agar wabah virus corona semakin berkurang dan hilang.

“Covid-19 ini adalah wabah global. Semua yang menjadi bagian dari penghuni dunia punya tanggung jawab bersama untuk menekan penyebaran dan ambil bagian dalam tindakan preventif secara gotong royong,” katanya.

Terakhir, Prof. Zakiyuddin mengimbau sivitas akademik IAIN Salatiga untuk menyerahkan tindakan kuratif pada pihak yang berwenang dan memiliki keahlian. “Serta jangan lupa untuk selalu bertawakkal dan tidak putus harapan. Ingat selalu bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya,” pungkasnya.