Dirjen Pendis Kemenag: IAIN Salatiga Siap jadi UIN

SALATIGA-Institut Agama Islam Negeri Salatiga sudah siap beralih status menjadi universitas. Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., MT pada Forum Group Discussion Pengembangan Kelembagaan PTKI yang diadakan di IAIN Salatiga pada Jumat (4/9/2020).

Menurutnya dengan prestasi yang sudah dimiliki, IAIN Salatiga bisa mendapat prioritas untuk beralih status. “Seperti yang kita ketahui, jurnal IAIN Salatiga telah terkenal dengan prestasi internasionalnya. Selain itu IAIN Salatiga juga akan meresmikan Center for Wasathiyah Islam, hal ini menunjukkan bahwa IAIN Salatiga menaruh perhatian pada Islam Wasathiyah,” ujarnya.

Selanjutnya, Prof. Ali Ramdhani menyampaikan bahwa tugas besar Dirjen Pendis adalah untuk mengokohkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, “Di era revolusi industri ini, kita harus memikirkan bagaimana ketrampilan/keahlian peserta didik dapat berkembang dan memenuhi permintaan pasar. Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan membuka politeknik atau pendidikan vokasi yang sejalan dengan visi serta misi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.”

Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penugasan keahlian terapan tertentu. Dengan pendidikan vokasi, kebutuhan sumber daya manusia dalam industri terapan akan terpenuhi. Dirjen Pendis Kemenag juga mengajak sivitas akademika IAIN Salatiga untuk menangkap tantangan dengan cara memperkokoh diri sendiri dan meningkatkan kapasitas keilmuan dan skill.

“Ketika nanti IAIN Salatiga bertransformasi menjadi universitas, pendidikan vokasi bisa dijadikan opsi untuk meluaskan jangkauan keilmuan. Di samping itu, ada baiknya untuk tidak melupakan pondasi akar keilmuan dan hakikat kehadiran PTKI yaitu untuk menghadirkan pendidikan agama,” pesannya.

Pada kesempatan tersebut hadir pula staf khusus Menteri Agama, Kevin Haikal, S.H. yang menyampaikan pentingnya moderasi beragama di kalangan anak muda. “Moderasi beragama adalah jalan tengah untuk menjaga kebhinekaan di Indonesia. Maka dari itu saya merasa senang mengetahui IAIN Salatiga memiliki Center for Wasathiyah Islam,” katanya.

Menurutnya, salah satu langkah konkret untuk menjaga keberagaman adalah dengan memberi ruang anak muda untuk berekspresi. “Anak muda sekarang hanya butuh ruang untuk berekspresi. Jika sudah diberi ruang berekspresi, tinggal menyediakan mentor dan fasilitator. Seperti yang sudah dilakukan di IAIN Salatiga ini, ada Center for Wasathiyah Islam yang bisa jadi tempat kembali dan menengahkan kutub yang terlalu ke kanan atau kiri,” jelasnya.

Rektor IAIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy mengucapkan terima kasih atas kunjungan Dirjen Pendis dan timnya, “Terima kasih atas kesediaan Prof. Dhani dan saudara Kevin untuk mengunjungi IAIN Salatiga. Semoga dari kegiatan ini kami bisa mengambil manfaatnya.”

Prof. Zakiyuddin menyampaikan bahwa IAIN Salatiga akan menjadikan moderasi beragama sebagai visi dan inti UIN Salatiga. Selain itu IAIN Salatiga juga akan terus menjaga komitmen untuk meningkatkan tata kelola dan akademik. “Selama dua tahun berturut-turut, IAIN Salatiga adalah satker terbaik di kluster IAIN dalam pengisian e-SMS serta jadi salah satu satker Kemenag yang maju untuk ZI-WBK. Hal-hal seperti ini akan terus kami tingkatkan di masa yang akan datang,” pungkasnya.