Resmi Dilantik, Rektor UIN Salatiga Siapkan Visi Bangun Green Wasathiyah Campus

Prof. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Islam Negeri Salatiga. Pelantikan dilakukan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama pada Kamis (28/7) dan disaksikan oleh Sekjen Kemenag Nizar Ali serta Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani.

“Alih status dari institut menjadi universitas harus dikawal dengan baik agar bisa memenuhi tujuan yang diharapkan. Saya harap rektor yang dilantik hari ini dapat membuktikan bahwa mereka amanah, tepat, dan layak untuk memimpin serta memajukan PTKIN di Indonesia,” ujar Menag pada kesempatan tersebut.

Yaqut menilai PTKIN sebagai tempat yang mampu melahirkan intelektual berkarakter yang memiliki kesadaran akan tanggung jawab moral sebagai kaum intelektual sekaligus agamawan, “PTKIN bukan sekadar tempat mencetak sarjana, tetapi tempat yang harus bisa mencetak generasi masa depan intelek dan berkarakter.”

Selain itu, Menag juga meminta seluruh pimpinan PTKIN memberikan perhatian terhadap akuntabilitas pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di PTKIN serta pengelolaan proyek hingga pemeliharaan gedung sarana yang pembiayaannya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

“Gedung dan fasilitas yang sudah ada, utamanya yang dibangun dengan SBSN dan bantuan luar negeri harus dipelihara dengan baik serta dioptimalkan pemanfaatannya. Sayang sekali jika fasilitas yang kita bangun dengan susah payah itu tidak dapat bermanfaat bagi para mahasiswa,” tegasnya.

Terakhir, dirinya mengimbau seluruh PTKIN untuk menyatukan tujuan dalam membangun tata kelola organisasi, sistem birokrasi dan pelayanan yang terbaik di perguruan tinggi untuk segenap sivitas akademika.

Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin mengatakan bahwa pelantikan tersebut adalah titik awal bagi UIN Salatiga untuk berbenah dan menetapkan visi, “Dengan ini, kami ingin menguatkan komitmen untuk membangun Green Wasathiyah Campus, yaitu kampus yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ramah kemanusiaan.”

UIN Salatiga juga akan segera mengembangkan disiplin ilmu dengan membuka fakultas serta prodi baru. “Kalau selama menjadi IAIN kami fokus pada kajian keislaman dan disiplin ilmu sosial-humaniora, selanjutnya setelah menjadi UIN kami juga akan mengembangkan disiplin ilmu sains-teknologi. Yang tidak kalah penting, kami akan membuka fakultas di bidang manajemen halal dan sains halal,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Menag melantik tujuh rektor PTKIN, di antaranya:

1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., sebagai Rektor UIN Salatiga;
2. Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.Ag., sebagai Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh;
3. Dr. H. Muhammad Darwis Dasopang, M.Ag., sebagai Rektor UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan;
4. Prof. Dr. Marjoni Imamora, MSc., sebagai Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar;
5. Prof. Dr. Ridha Ahida, M.Hum., sebagai Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi;
6. Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., sebagai Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan;
7. Dr. Syarif, S.Ag., M.A., sebagai Rektor IAIN Pontianak;