Ketua MPR RI Imbau Mahasiswa Manfaatkan Potensi di Lingkungan Sekitar

SALATIGA-Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A. mengimbau mahasiswa untuk memanfaatkan dan memaksimalkan potensi di lingkungan sekitar. “Pemuda dan mahasiswa harus kembali ke desa masing-masing, kembangkan UMKM di daerah asal,” ujarnya saat mengisi kegiatan Salatiga Menyapa Dunia; Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Pencanangan Salatiga sebagai Kota Empat Pilar dan Kota Vanili pada Rabu (31/3/2021).

Dirinya menilai bahwa pertanian adalah salah satu dari tiga sektor yang bisa bertahan di tengah pandemi selain sektor teknologi serta sektor informasi dan komunikasi, “Indonesia merupakan salah satu pemasok vanili di dunia. Saya rasa pencanangan Salatiga sebagai Kota Vanili adalah sebuah langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian daerah. Dengan adanya hal ini, saya harap para pemuda dan mahasiswa mau turut berpartisipasi dalam pengembangannya.”

Bambang juga mengingatkan beberapa hal terkait kerukunan. “Perbedaan antar-agama adalah salah satu perbedaan yang paling rawan dijadikan alasan untuk memecah belah. Isu agama dan komunisme merupakan isu yang terus diangkat untuk merusak ketentraman yang ada di Indonesia. Jangan percaua jika ada oknum yang mengatasnamakan agama untuk menyebar kebencian,” pesannya kepada peserta yang hadir.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.H. menambahkan bahwa untuk melancarkan pembangunan dibutuhkan kebersamaan, hati dan nurani dari pemerintah serta masyarakat. “Negara yang chaos tidak akan bisa menyejahterakan masyarakatnya. Maka dari itu pemerintah harus kuat dan berwibawa serta terus bersinergi dengan masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yasin Limpo mengatakan Kementerian Pertanian menaruh perhatian lebih pada produktivitas petani di Indonesia, “Untuk mewujudkan tujuan bersama, rakyat dan masyarakat harus bekerja sama, termasuk bagaimana memajukan pertanian di Indonesia dan bagaimana kita bisa berhenti mengimpor komoditas pertanian, syukur-syukur kita dapat mengekspor hasil tanah Indonesia.”

Pada kesempatan tersebut hadir pula Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, M.I.P yang berpesan kepada para mahasiswa yang hadir untuk terus menjaga toleransi dan menggunakan media sosial dengan bijak. “Mahasiswa dari IAIN Salatiga dan UKSW, walaupun kuliah masih daring, harus tetap semangat. Salatiga ini kota tertoleran di Indonesia, pemudanya juga harus bisa menjaga dan memanfaatkan medsos dengan baik untuk menyebar nilai-nilai toleransi, jangan sampai rasis,” katanya.

Ganjar menilai dipilihnya Kota Salatiga sebagai kota vanili dapat meningkatkan perekonomian masyarakat mengingat vanili memiliki harga yang mahal. Pernyataan tersebut didukung oleh Wali Kota Salatiga, Yulianto. “Salatiga secara agroklimat cocok untuk budidaya vanili. Maka dari itu diadakan upaya mengembangkan vanili dengan memberikan bibit kepada para petani. Langkah ini diambil untuk memberdayakan masyarakat,” jelasnya.

Yulianto berharap dengan adanya pencanangan Salatiga sebagai Kota Vanili dapat menyejahterakan rakyat dan memberi dampak positif untuk Indonesia.

Mengenai Kota Salatiga yang dinobatkan menjadi kota tertoleran di Indonesia, Wali Kota Salatiga menanggapi bahwa hal tersebut dapat terjadi karena adanya kebijakan dari pemerintah dan sinergi masyarakat untuk mewujudkannya. “Alhamdulillah beberapa tahun terakhir Kota Salatiga dapat meraih beberapa prestasi, di antaranya sebagai Kota Cerdas nomor dua kategori kota sedang, dan Salatiga sebagai Smart Living City. Prestasi yang dicapai ini tentu saja bukan hanya kerja keras dari pemerintah daerah tetapi juga hasil dari kerja sama dan dukungan dari masyarakat,” pungkasnya.

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Pencanangan Salatiga sebagai Kota Empat Pilar dan Kota Vanili diikuti oleh segenap forkopimda Salatiga, akademisi, mahasiswa, serta tamu undangan di beberapa tempat terpisah melalui aplikasi virtual meeting. Tamu undangan mengikuti acara dari halaman Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, beberapa perwakilan forkopimda mengikuti kegiatan dari Gedung Setda Kota Salatiga, serta sivitas akademika IAIN Salatiga mengikuti rangkaian acara dari auditorium Gedung KH. Hasyim Asy’ari Kampus III.

IAIN Salatiga sedang menjalani proses alih status menjadi universitas. Pada awal tahun 2021, IAIN Salatiga telah menerima kunjungan visitasi untuk beralih status dari para asesor.