Persiapan Menuju WBBM, IAIN Salatiga Adakan Awareness Training dan Workshop Sistem Manajemen Anti Penyuapan

SALATIGA-Institut Agama Islam Negeri Salatiga mengadakan Awareness Training dan Workshop Sistem Manajemen Anti Penyuapan. Kegiatan yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Visi Integritas tersebut dilaksanakan secara daring selama dua hari, Rabu-Kamis (21-22/4/2021).

Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk mempersiapkan IAIN Salatiga dalam pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, “Alhamdulillah pada akhir 2020 kemarin IAIN Salatiga berhasil mendapat predikat satuan kerja Wilayah Bebas dari Korupsi. Capaian tersebut tentu harus ditingkatkan, salah satunya adalah dengan menggelar awareness training dan workshop SMAP ini.”

Dirinya menilai penerapan SMAP ISO 37001 akan membantu dalam mengembangkan reformasi birokrasi. “Dengan bantuan SMAP ISO 37001 IAIN Salatiga akan membuat kultur yang baik untuk menciptakan layanan publik yang membahagiakan stake holder. Layanan yang membahagiakan inilah tujuan dari predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani,” ucap Prof. Zakiyuddin.

Selanjutnya, Rektor IAIN Salatiga juga menyampaikan bahwa IAIN Salatiga sebagai lembaga pendidikan Islam juga ingin memberi layanan untuk masyarakat secara luas, “Membangun kultur birokrasi yang bersih harus dilakukan secara terus-menerus. IAIN Salatiga selalu berupaya untuk dapat memberikan layanan bukan hanya untuk mahasiswa tetapi juga untuk masyarakat luas selain sivitas akademik IAIN Salatiga.”

Prof. Zakiyuddin menambahkan, untuk berubah menjadi lebih baik, IAIN Salatiga berani dan siap belajar lagi dari nol, “Kami siap belajar hal baru yang bisa menambah integritas, salah satunya dengan belajar SMAP ini. Kesadaran untuk menjauhi korupsi, menolak pungli dan suap, serta memberi pelayanan prima semua itu terintegrasi secara keseluruhan dalam pembangunan Reformasi Birokrasi. Memiliki integritas adalah salah satu ciri birokrasi yang bersih.”

“Semoga langkah awal IAIN Salatiga untuk menerapkan SMAP bisa menjadi teladan bagi perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lain,” harapnya.

Menurut Ketua Satuan Pengawasan Internal IAIN Salatiga, Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd pelaksanaan awareness training dan workshop SMAP tersebut adalah langkah yang tepat setelah IAIN Salatiga mendapatkan predikat WBK. “Terima kasih atas apresiasi yang diberikan. Saya harap semua bagian di IAIN Salatiga mau bekerja sama untuk mencapai predikat WBBM,” pungkasnya.

Ade Irawan, Direktur Visi Integritas yang melakukan pendampingan dalam penerapan SMAP mengatakan bahwa IAIN Salatiga akan menjadi institusi perguruan tinggi yang pertama menerapkan ISO 37001, “Praktik dalam kebaikan ini harus disebarkan ke seluruh Indonesia, agar ke depan lebih banyak lagi perguruan tinggi yang menggikuti jejak IAIN Salatiga.”

Sedangkan Associate Visi Integritas, Adnan Pandu Praja berharap agar implementasi ISO 37001 tersebut dapat menjadi representasi respon perguruan tinggi Islam terhadap masalah korupsi di Indonesia.

“Saya optimis implementasi SMAP di IAIN Salatiga akan sukses. Hal ini tercermin dari top-level commitment yang sudah baik dan sudah ada sejak awal. Sehingga semangat untuk membentuk institusi yang anti-suap dan anti-korupsi sudah benar-benar terwujud di IAIN Salatiga,” pungkas Senior Expert Visi Integritas, Firdaus Ilyas.