Seminar Nasionalisme Oleh Menwa

Rabu, 26 Oktober 2011, bertempat di Aula Utama, Menwa menggelar Seminar bertajuk “Meningkatkan Nasionalisme Di Tengah Goncangan Disintegrasi dan Pengikisan Ideologi Nasional”. Seminar ini dilatarbelakangi oleh  masih adanya ancaman diintegrasi yang terjadi  di Indonesia. Ancaman itu tidak mengada-ada karena seperti dilihat di warta berita di mana ada daerah yang masih ingin memisahkan diri dari Indonesia. Entah ada sponsor atau tidak dari pihak di luar negeri, ayng jelas ancaman itu sangat mengganggu ketentraman kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ancaman berupa ideology juga marak, baik berbasis keagamaan maupun di luar itu. Radikalisme, fundamentalisme, klaim kebenaran mutlak oleh berbagai kelompok yang disinyalir sebagai gerakan transnasional  juga makin marak saat ini. Jika itu tidak disikapi dari sejak dini oleh semua komponen bangsa, maka bias dipastikan bahwa eksistensi Negara dan bangsa Indonesia akan goyah dan pada akhirnya hanya tinggal nama saja. Era globalisasi saat ini, era ketika budaya asing dengan mudah masuk ke Indonesia juga harus diwaspadai karena ancaman budaya itu sangat nyata, seperti budaya hedonism, kapitalise dan materialism. Berhala-berhala baru ini harus segera dikikis demi kelangsungan peradaban yang indah di Negeri Indonesia.

Resimen Mahasiswa sebagai penjaga gawang nasionalisme kebangsaan di tingkat mahasiswa merasa bertanggungjawab untuk turut serta menyumbangkan gagasannya kepada khalayak ramai, khususnya mahasiswa. Dan seminar ini adalah salah satu ebntuk keprihatinan tersebut. Dengan menghadirkan 3 orang pembicara, yaitu;  Mayor Inf. Drs. Arif Ismawan dari Pasliratrem 073 makutarama Salatiga, Drs. Pramusinta (Dinas Kesehatan Kota Salatiga), dan Kompol. Ahmad Hanafi, S.Ag dari Polda DIY, seminar menyoroti berbagai masalah berkaitan dengan nasionalisme. Sebagaimana diungkapkan oleh ketua penyelenggara, Menwa Agus Rudiantoro, bahwa seminar ini merupakan agenda rutin yang bersamaan dengan momentu menyambut hari pahlawan 10 November nanti. (SG)