Pentas seni dan ketoprak berbahasa Arab kembali digelar Kelas Khusus Internasional (KKI) pada Senin 21 Oktober 2013 lalu. Pentas yang memadukan konsep budaya ketoprak Jawa dengan bahasa Arab kali ini mengambil cerita rakyat Ande-Ande Lumut. Kegiatan ini digelar di aula STAIN Salatiga dan dihadiri sekitar 200 orang diantaranya dari siswa SMK, SMA, MAN se kota Salatiga, mahasiswa, para dosen, dan tamu undangan. Acara ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Acara diawali pembukaan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya juga himne STAIN Salatiga. Arif Rahman (ketua panitia) menyampaikan laporan panitia, Menyampaikan sambutan pembukaan diantaranya Dr. Imam Sutomo, M.Ag. (ketua STAIN Salatiga) dan Setia Rini, S.Pd., M.Pd. (direktur program KKI), dan juga bapak.
Ketoprak menampilkan lakon Ande-Ande Lumut yang tak lain adalah Raden Asmara Bangun dari kerajaan Medang Kahuripan. Raden Asmara Bangun membuat sayembara mencari permaisuri dan menyamar sebagai Ande-Ande Lumut untuk mencari istrinya yang hilang. Raden Asmara Bangun akhirnya menemukan kembali istrinya, Dewi Candra Kirono yang selama ini hidup di desa dan menyamar sebagai Klenting Kuning. Ketoprak yang berjudul serat Condro Kirono ini di pentaskan oleh 20 pemain yang semuanya adalah mahasiswa KKI STAIN Salatiga. Tampil sebagai Ande-Ande Lumut adalah Akhi Kholiq dan sebagai Klenting Kuning yaitu Ukhti Atina. Pentas ketoprak ini diiringi oleh 16 nayogo gamelan profesional pimpinan bapak Sarjono. Yang menarik dari ketoprak ini adalah walaupun menggunakan bahasa Arab tapi ketoprak ini tidak kehilangan ciri khas Jawanya. Ketoprak dinilai sukses juga menyajikan humor dan guyonanya yang menghibur penonton. Acara ini juga menampilkan dua pentas seni lain yaitu tarian-tarian Jawa dan nyanyian dengan Jawa bahasa Arab yang di iringi alunan gitar sebelum pementasan ketoprak. Setidaknya Kelas Khusus Internasional (KKI) STAIN Salatiga telah mementaskan sebanyak lima kali ketoprak berbahasa asing (bahasa Inggris dan Arab) sejenis. (psim)