Pesantren sebagai pusat pengembangan dan pemikiran Islam di Indonesia memainkan peran penting dalam ikut mengawal perubahan dan dinamika kemasyarakatan. Salah satu upaya itu adalah melalui pemberdayaan pesantren oleh para pemangkunya; kyai, santri, dan masyarakat pesantren. Peran ini bisa dimainkan dalam memberikan edukasi kewirausahaan oleh berbagai pihak kepada para santri dan orang-orang yang peduli terhadap pesantren.
STAIN Salatiga, melalui Pusat Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M), menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan ekomoni pesantren pada Senin, 9/12, di Pondok Pesantren Nurul Hasan Geger Tegalrejo, Magelang, asuhan KH. Muhamad Sholichun. Acara dilangsungkan dari pagi pukul 07.30 hingga selesai jam 15.30 dengan pemateri Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd, H. Agus Ahmad Syu’aidi,Lc,MA, dan Muhamad Jazir ASP. Dua pemateri yang pertama adalah dosen STAIN Salatiga, sedangkan pemateri ketiga adalah praktisi wirausahawan dan pemberdayaan Masjid Jogokaryan Yogyakarta.
Peserta yang berjumlah 75 orang, terdiri dari para pengurus dan santri dari pesantren di 9 Kecamatan di Kabupaten Magelang tampak antusias mengikuti acara dari awal hingga akhir. Materi ayng ditampilkan di antaranya adalah manajemen kepesantrenan, teori-teori keiwrausahaan,dan paparan mengenai trik dan tips memulai wirausaha.
Beberapa pesantren yang telah mengembangkan program enterpreneurship, seperti dari Tempuran dan Salam, sangat terbantu dengan program ini, karena mereka bisa bertukar pengalaman sekaligus wahana untuk memecahkan persoalan yang mereka hadapi, khususnya dalam pemasaran produk. Peserta berharap banyak agar kegiatan ini bisa rutin diselenggarakan untuk menambah semangat mereka dalam menjalankan program yang telah berjalan.(nj)