Pembelajaran Fiqh Nisa’ di SMA Kartika III-1 Banyubiru

Wanita adalah salah satu makhluk ciptaan Allah swt diantara jutaan makhluk lainnya. Wanita juga madrasah pertama bagi putra putrinya. Mereka memiliki peran yang sangat penting dalam menghantarkan baik dan tidaknya sebuah bangsa.Tidak cukup dengan itu, Allah swt memberikan tugas-tugas keistimewaan khusus terhadap wanita. Dari situ muncullah fiqh yang menjelaskan tentang hukum-hukum yang terkait dengan kekhususan wanita atau biasa disebut Fiqh Nisa’ (Fiqh Wanita).

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga melalui perwakilan mahasiswa dengan didampingi para pembimbing adakan kunjungan dalam rangka pembinaan dan pembelajaran fiqh nisa’ ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Jum’at (31/3), perwakilan mahasiswa didampingi pembimbing berkunjung ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Kartika III-1 Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Kegiatan yang sengaja dilakukan pada hari Jum’at ini didampingi oleh pembina Dra. Astuti Sakdiyah, M.Pd. (Kasubag Umum), Edi Kuswanto, S.Pd.I (Kasubag. Kemahasiswaan) dan Drs. Abdul Syukur, M.Si (Mudir Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga). Abdul Syukur, selaku Mudir Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga mengatakan bahwa kunjungan kali ini bertujuan untuk mengevaluasi kerja dari tim fiqh wanita yang sudah sejak tiga bulan lalu mengajar di SMA Kartika III-1 Banyubiru. Terlepas dari itu, IAIN Salatiga juga mendapat kesempatan untuk memperkenalkan lebih dekat tentang kampus.

“Para mahasiswa yang diterjunkan diberikan kesempatan untuk membantu mendidik adik-adiknya yang masih SMA kaitannya dengan pendidikan karakter perempuan,” ujar Abdul Syukur.

Selain itu, Abdul Syukur juga mengatakan bahwa ini adalah bagian dari integritas IAIN Salatiga dengan lapisan masyarakat, satu diantaranya adalah berbentuk kepedulian IAIN Salatiga dalam mencerdaskan anak bangsa, utamanya anak didik wanita. Jadi ini tidak terlepas dari upaya pendidikan karakter. (klikdinamika.com)

“IAIN Salatiga mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menggugah semangat anak-anak muda bangsa yang handal tetapi tetap berpegang teguh pada ajaran agama,” tukasnya.

Kepala Sekolah SMA Kartika III-1 Banyubiru saat ditemui mengungkapkan, seiring berkembangnya jaman dan kenalakan remaja di masa sekarang, maka kami merasa kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa wanita kelas X-XII ini dapat bermanfaat dan kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan. Disisi lain, para siswa-siswa kami yang tidak langsung berada di lingkungan berbasis agama dapat mengetahui fiqh wanita lebih dalam melalui tim dari IAIN Salatiga.

“Dalam kegiatan ini, kami merasakan banyak mendapatkan pembelajaran dan manfaat, harapnnya kegiatan ini dapat belanjut dengan intensitas waktu yang ditambah.” Ujar Dra. Winarni selaku Kepala Sekolah SMA Kartika III-1 Banyubiru, Kabupaten Semarang.