Rektor: Islam Indonesia menjadi roh institusi

SALATIGA-Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. mengatakan, sejak beralih status dari Sekolah Tinggi Islam Negeri menjadi Institut Agama Islam Negeri telah memilih Islam Indonesia sebagai pembeda.

“Karena itu Islam Indonesia menjadi roh institusi,” ujar dia.

Dr. Rahmat melanjutkan, sejauh ini IAIN Salatiga telah mengembangkan budaya akademik yang merujuk pada Islam Indonesia.

“Misalnya interaksi dosen dan mahasiswa serta pengembangan sikap tawaduk. ke depan hal ini tidak hanya berbentuk konseptual tetapi lebih tangible (sesuatu yang terlihat, red) dan mencakup aspek behaviour (tingkah laku, red),” paparnya.

Hal tersebut disampaikan Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. seminar nasional bertajuk Islam Indonesia ‘Epistemologi dan Implementasi dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi’ dan dilanjutkan penyusunan naskah akademik Islam Indonesia yang akan digunakan sebagai acuan institusi dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, di Hotel Laras Asri Salatiga, Selasa (13/11/18).

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan IAIN Salatiga, Dr. Agus Waluyo, M.Ag. yang sekaligus ketua panitia acara tersebut, mengatakan kegiatan ini bertujuan memberikan masukan akademik demi terwujudnya visi misi institusi.

“Kita mempunyai visi di tahun 2030 menjadi pusat rujukan studi Islam Indonesia bagi terwujudnya masyarakat damai dan bermartabat,” paparnya.

Dr. Agus menjelaskan visi tersebut perlu didiskusikan implementasinya dalam pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

“Apalagi saat ini kita dihadapkan dengan revolusi industri 4.0, MEA (Masyarakat Ekonomi Asia, red) dan era disrupsi. Ini menjadi tantangan kita bersama,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Dr. Agus mengatakan, acara dihadiri 200 peserta dari unsur dosen dan mahasiswa.

Hadir sebagai pembicara dalam seminar ini Rektor UIN Banjarmasin Prof Mujiburrahman, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Sirozi, Staf Ahli Kementerian Agama Prof Oman Fathurrahman, Guru Besar IAIN SalatigaProf Asfa Widiyanto.

Acara diakhiri dengan diskusi penyusunan naskah akademik Islam Indonesia. (*) IAINSalatiga-#AKSI (zid_hms)