Buyut Pendiri IAIN Salatiga Jadi Wisuda Terbaik

SALATIGA-Nurul Maghfiroh atau yang sering dipanggil Fifi lahir di Semarang, 26 Mei 1997 merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Orang tua Fifi merupakan anak dari Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga (1978-1980), (Alm) H. Kholid Narbuko dan buyut dari (Alm) KH. Zubair pendiri IAIN Salatiga dan pada Wisuda ke IX dia meraih prestasi terbaik dengan IPK 3,90.

Semenjak kecil Fifi tinggal di Jakarta menikuti kedua orangtuanya. Kehilangan ayah di umur 12 tahun (6 SD) tidak membuat dia patah semangat dan kehilangan arah. Hal itu membuat saya memiliki tujuan hidup yaitu membuat bangga keluarga.

“Mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Saya selalu berusaha menjadi juara kelas, dengan cara mengikuti lomba, diantranya essay bertema IPA, lomba cerdas cermat IPA se Jakarta, lomba drumband mewakili sekolah, hingga menjadi OSIS dan aktif kegiatan sekolah lainnya, namun saat duduk dikelas 3 Madrasah Aliyah Negeri saya pindah ke salatiga, dan melanjutkan sekolah di Kota Salatiga,” kata Nurul Maghfiroh.

Bermodal kesukaan pada saat memilih program studi di kampus IAIN Salatiga jelas langsung memilih Tadris IPA di tahun 2015 dan Alhamdulillah pada tahun 2016-2017 dipercaya menjadi ketua HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Tadris IPA serta dapat membuat SSO I (Salatiga Science Olympiad I) se-Salatiga dan Kab. Semarang pertama kali yang kemudian dilanjutkan oleh HMJ Tadris IPA hingga saat ini.

Pada tahun 2016 Fifi juga mendapatkan penghargaan dari Kaprodi dan Dosen Tadris IPA sebagai mahasiswa berprestasi tahun 2016, Selain itu Dia juga dalam kepengurusan DEMA Fakultas (FTIK) pada tahun 2017-2018. Kemudian tahun 2018 Dia mengikuti International Conference di Malaysia mempresentasikan hasil penelitiannya di bidang Science.

“Alhamdulillah mendapatkan the best presenter pada saat itu. Tahun 2019 tepatnya bulan januari saya mendapat email bahwa artikel saya saat conference masuk kedalam Jounal GIAP yang terindeks scopus,” teranya Fifi saat diwawancara usai prosesi wisuda.

Nurul Maghfiroh ayng merupakan anak bungsu memiliki cita-cita melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi dengan program Magister Pendidikan khususnya Pendidikan IPA dan menjadi dosen di kampus IAIN Salatiga. Dia berharap semoga kedepannya dapat menjadi bagian dari IAIN Salatiga agar semakin maju, kreatif dan inovatif.

“Ada kata kata yang selalu menjadi motto Saya yaitu “Hidup adalah 10% hal yang terjadi pada kita dan 90% bagaimana kita meresponnya” (Charles R. Swindoll) sehingga Saya dapat memaksimalkan respon Saya terhadap hidup yang sudah diberikah oleh Allah SWT, salah satu caranya adalah bersyukur dan selalu berusaha sebaik serta semaksimal mungkin,” lugas Fifi. IAINSalatiga-#AKSI (zie/hms)