Perkuat Langkah Transformasi jadi UIN, IAIN Salatiga Tandatangani MoU dengan Tiga Lembaga

SALATIGA-Institut Agama Islam Negeri Salatiga menandatangani naskah Memorandum of Understanding dengan tiga lembaga, yaitu Southeast Asian Minister of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMEO SEAMOLEC), Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, dan Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Lamongan. IAIN Salatiga bekerja sama dengan SEAMEO SEAMOLEC terkait pelatihan pembelajaran jarak jauh, sedangkan kerja sama dengan Unisnu Jepara dan IAI Tholabut Tholabah terkait pengembangan lembaga. Kegiatan tersebut adalah salah satu upaya yang ditempuh untuk memperkuat langkah IAIN Salatiga dalam proses transformasi menjadi UIN.

Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag menyambut baik kerja sama tersebut. “Berbagai MoU ini penting dilakukan untuk mengembangkan network,” ujarnya dalam sambutan yang diberikan pada Selasa (9/3/2021) itu. Prof. Zakiyuddin menilai dengan adanya kerja sama dengan pihak-pihak terkait dapat meningkatkan kolaborasi serta mempertajam semangat berkompetisi, “Dengan adanya kolaborasi kita bisa menambal yang kurang dan berbagi kelebihan. Semoga dinamika dalam kerja sama ini selalu terjalin dan naskah yang ditandatangani ini tidak hanya menjadi sleeping document; harus ada tindak lanjut yang diambil.”

“Saya percaya dengan adanya kerja sama ini, baik IAIN Salatiga yang sedang bertransformasi menjadi universitas maupun lembaga mitra akan mendapat manfaat. Di awal-awal kami menjadi institut animo masyarakat meningkat dengan pesat, hal serupa juga akan terjadi jika IAIN Salatiga sudah menjadi UIN,” tambahnya.

Menurut Rektor IAIN Salatiga, transformasi bukan sekadar berganti nama, tetapi juga bagaimana IAIN Salatiga dapat menjadi lembaga yang unik dan memiliki distingsi yang bisa menjadi branding serta keunggulan, “Memiliki distingsi adalah upaya untuk memenuhi amanat yang menyertai transformasi IAIN Salatiga menjadi UIN, jadi tidak asal alih status. Status naik, prestasi juga harus meningkat.”

Upaya untuk memiliki distingsi tersebut telah dilakukan sejak alih status dari STAIN Salatiga menjadi IAIN Salatiga, “Selama enam tahun kami menyandang status institut, Alhamdulillah jurnal IJIMS kami berhasil menjadi jurnal ilmiah pertama dari Indonesia yang terindeks Scopus dan masuk ke The Best Quartile 1. Selain itu kami juga berhasil menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang mendapat predikat WBK pada tahun 2020.”

Rektor IAI Tarbiyatut Tholabah Lamongan, Dr. Alimul Muniroh, M.Ed. menilai kerja sama tersebut dapat menjadi starting point yang baik bagi institusinya. “Bekerja sama dengan lembaga-lembaga senior akan membantu IAI Tarbiyatut Tholabah berkembang menjadi lebih baik. Dari senior-senior itu kami dapat belajar banyak hal. Semoga dengan adanya kerja sama ini semua pihak mendapat manfaat dan hikmah,” katanya.

“Pertemuan karena ilmu adalah sesuatu yang mulia. Mudah-mudahan kemitraan ini bisa membangun sinergi yang tidak terbatas. Saya yakin kerja sama ini adalah salah satu upaya untuk mencari ridha Allah,” tambah Dr. H. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag., Rektor UNISNU Jepara.

Pada kesempatan tersebut, Direktur SEAMEO SEAMOLEC, R. Alpha Amirrachman, M.Phil., Ph.D mengatakan bahwa di era revolusi industri, terlebih di era pandemi seperti saat ini, skill digital learning sangat dibutuhkan, “Sesuai dengan perkembangan zaman, kami ingin membuka jalan dan berkolaborasi dalam menyebarkan kemampuan pengajar dalam digital learning.”