Dirjen Pendis Kemenag Minta Peserta PBAK IAIN Salatiga Miliki Kemampuan Adaptasi dengan Teknologi

SALATIGA-Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. M. Ali Ramdhani meminta peserta Pengenalan Budaya Akademik Kampus di Institut Agama Islam Negeri Salatiga untuk bisa beradaptasi dengan teknologi, “Selamat kepada para mahasiswa yang berhasil lolos dan diterima di PTKI. Di era revolusi industri 4.0 seperti sekarang, mahasiswa harus bisa beradaptasi dan menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya.”

Lebih lanjut, Prof. Ramdhani berpesan agar mahasiswa selalu mengasah keterampilan agar bisa memecahkan masalah dalam kehidupan bermasyarakat. “Pilihan saudara untuk masuk PTKI saya rasa sudah tepat, karena di sini saudara tidak hanya belajar pengetahuan agama, tetapi juga belajar tentang iptek. Integritas keilmuan inilah yang nanti akan membantu saudara mendapatkan kemampuan yang tidak dimiliki oleh robot/mesin,” katanya dalam sambutan yang diberikan saat pembukaan PBAK 2021 IAIN Salatiga, Senin (9/8/2021).

Menurutnya, distingsi kemampuan AI/robot dengan manusia terletak pada kemampuan bersosialisasi dan memiliki emotional intelligent, “Mahasiswa harus bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh robot, maka dari itu mahasiswa harus bisa memecahkan masalah secara komprehensif, memiliki social skill dan emotional intelligent.”

Di era revolusi industri 4.0, mahasiswa diwajibkan untuk menguasai minimal empat literasi, yaitu literasi data, literasi teknologi, literasi bahasa, dan literasi manusia. “Jadilah mahasiswa yang serba bisa, intelektual organik yang kritis tapi tetap konstruktif,” pungkasnya.

Menambahkan apa yang disampaikan Prof. Ramdhani, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof. Dr. Suyitno berharap PBAK bisa menjadi media untuk menyiapkan pemimpin masa depan yang berkarakter kuat, berakhlak karimah, cerdas, dan terampil.

Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. mengatakan bahwa PBAK adalah sebuah kewajiban bagi mahasiswa baru, “Sebagai salah satu upaya untuk mengenal budaya kampus, PBAK harus tetap dilakukan walaupun secara tatap maya. PBAK tahun ini adalah PBAK kedua yang dilaksanakan secara online. Saya harap panitia yang bertugas secara offline bisa tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat sebagai salah satu ikhtiar dalam menangani pandemi.”

Prof. Zakiyuddin meminta mahasiswa baru untuk menjadikan PBAK sebagai sarana untuk meningkatkan literasi digital. “Saat ini kita harus memahami dan memanfaatkan instrumen digital dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita terjebak dalam tipuan instrumen digital tersebut,” jelasnya. Selanjutnya Rektor IAIN Salatiga juga menyampaikan terkait pentingnya praktik moderasi beragama dalam bermasyarakat, “Mahasiswa sebagai ujung tombak masyarakat harus bisa menjadi contoh dalam mengamalkan agama yang toleran dan ramah.”

Dirinya berharap sivitas akademika IAIN Salatiga dapat memutus mata rantai korupsi, “Jadikan anti-korupsi sebagai budaya kita bersama. Apalagi IAIN Salatiga menjadi satu-satunya PTKI yang menerima predikat Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi. Sekali lagi saya ucapkan selamat datang dan silakan berkiprah, kembangkan potensi semaksimal mungkin untuk menatap masa depan yang lebih cerah.”

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Salatiga, Yulianto juga menyampaikan sambutan dalam bentuk video kepada para peserta PBAK. “Selamat datang di Indonesia Mini, Kota Salatiga yang multietnis. Di kota ini banyak perbedaan, tapi masyarakatnya tetap hidup dalam kerukunan dan kedamaian. Kehadiran saudara sekalian akan menambah warga di kota kecil ini. Saya yakin IAIN Salatiga akan memberi saudara bekal yang cukup untuk menjadi pribadi yang terampil, cerdas, dan menjunjung tinggi moralitas,” ujarnya.

Wali Kota Salatiga berpesan kepada para mahasiswa baru untuk menjadikan pandemi sebagai tantangan, ” Pandemi ini bukan halangan, tapi sebuah tantangan yang harus ditaklukan. Saya yakin saudara semua dapat beradaptasi, menciptakan inovasi, mengembangkan kreativitas, serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik.”

Ketua Panitia PBAK 2021 IAIN Salatiga, Rizal Fadhilah menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut diikuti oleh 2992 peserta, 241 orang di antaranya adalah mahasiswa lama yang tahun lalu tidak mengikuti kegiatan PBAK. “Kegiatan yang mengangkat tema “Dharma Mahasiswa dalam Melestarikan Ukhuwah Wathaniyah dengan Konsep Wasathiyah ini melibatkan 173 kakak asuh. Untuk hari ini akan ada tiga materi yang akan disampaikan oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Wakil Rektor bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, serta Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama,” pungkasnya.