FTIK IAIN Salatiga Adakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga mengadakan pelatihan dan praktik pembuatan pupuk kompos pada Senin (4/10). Kegiatan yang diadakan di Compost Corner tersebut diikuti oleh perwakilan mahasiswa, dosen, dan tenaga kebersihan. Pelatihan itu merupakan salah satu bentuk dukungan sivitas akademika FTIK terhadap visi pembangunan Green Wasathiyah Campus di IAIN Salatiga.

Rektor IAIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy mengapresiasi kegiatan tersebut dan memberikan dukungannya. Dirinya menilai pelatihan pembuatan pupuk kompos tersebut sejalan dengan visi IAIN Salatiga untuk menjadi kampus yang peduli dan berwawasan lingkungan, “Pemanasan global adalah masalah bersama umat manusia. Untuk mengatasinya, kita perlu berupaya bersama. Adanya pelatihan pembuatan pupuk kompos dan Compost Corner ini akan memberi kontribusi yang besar pada manajemen sampah.” Dirinya berharap kegiatan tersebut bisa dicontoh fakultas lain di lingkungan IAIN Salatiga.

Dukungan dan apresiasi juga ditunjukkan oleh Dekan FTIK IAIN Salatiga, Prof. Dr. Mansur, M.Ag., “Fakultas menyambut dan mendukung inovasi dari bu dosen Rini Verary ini. Sampah yang awalnya barang tidak berguna ternyata bisa jadi aset bermanfaat.”

Lebih lanjut, Prof. Mansur menilai kebersihan adalah cerminan dan identitas kampus yang harus diutamakan. “Sebagai muslim, menjaga kebersihan adalah sebuah kewajiban. Dengan mengurus sampah menjadi produk berguna ini kita tidak hanya menjalankan kewajiban tetapi juga berupaya untuk memberi manfaat. Semoga pelatihan yang diadakan hari ini bisa dikembangkan di kemudian hari,” pungkasnya.

Inisiator kegiatan tersebut, Rini Verary, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah organik menjadi kompos bisa dilakukan oleh siapa saja, “Pengelolaan sampah seperti ini sangat sederhana dan mudah. Sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja. Mahasiswa bisa menerapkan ilmu ini di lingkungan sekitar.”

Menurutnya, melalui pengelolaan sampah organik, volume sampah akan berkurang. Selain itu, kegiatan tersebut juga bisa memberi manfaat untuk keberlasungan alam. “Yang tidak kalah penting, kegiatan ini bisa memunculkan ide penelitian baru untuk dosen dan mahasiswa,” tambahnya.