Buka Perkemahan Wirakarya Nasional, Menag Minta Peserta Jaga Prokes Ketat

PALEMBANG-Kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional ke-15 resmi dibuka oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis (11/11) di Jakabaring Sport Center, Palembang. Pada kesempatan tersebut, dirinya meminta kepada panitia dan peserta untuk patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, “Kegiatan ini sejatinya dilaksanakan tahun lalu, tetapi karena pandemi Covid-19 pelaksanaannya diundur hingga baru dapat dilaksanakan sekarang. Pramuka dikenal sebagai gerakan yang penuh kedisiplinan, maka dari itu saya harap penyelenggara dan peserta kegiatan ini dapat menjadi contoh penerapan disiplin protokol kesehatan. Pramuka harus memberi contoh teladan.”

Menag memberi apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama sehingga PWN 2021 dapat dilaksanakan dengan lancar. Semoga kegiatan ini dapat menjadi jembatan transformasi bangsa dan transformasi teknologi digital,” ujarnya. Yaqut menilai PWN bisa menjadi tolok ukur sejauh mana Perguruan Tinggi Keagamaan yang ada di Indonesia dapat merevitalisasi sejarah pramuka di masyarakat. “Sejarah pramuka adalah sejarah Indonesia, pramuka membawa tanggung jawab yang besar untuk masa depan Indonesia,” tambahnya.

Lebih lanjut, Menteri Agama juga meminta para peserta untuk terus beradaptasi agar tidak tergerus zaman, “Pramuka harus bisa beradaptasi. Nilai-nilai pramuka harus bisa diterapkan di kehidupan anggotanya. Pramuka Indonesia harus dapat menjadi contoh bagi negara lain,”

Menurut laporan Ketua Penyelenggara, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. M. Ali Ramdhani, sebanyak 1170 peserta yang berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan se-Indonesia mengikuti PWN selama enam hari sejak Selasa-Minggu (9-14/11), “Dari jumlah itu, 440 peserta mengikuti kegiatan secara luring dan 558 peserta mengikuti kegiatan secara daring. Selain itu ada pula 116 pendamping serta 58 pimpinan kontingen.”

Prof. Ali Ramdhani menjelaskan bahwa selama enam hari para peserta akan banyak melakukan kegiatan seperti tanam pohon, pembuatan biopori, donasi buku, vaksinasi, tabur benih ikan, pembagian masker dan hand sanitizer, serta beragam kegiatan lainnya. “Semoga PWN kali ini bisa jadi momentum untuk menguatkan nilai-nilai kebangsaan dan keindonesiaan di tengah keberagaman,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas terpecahnya rekor dunia pengumpulan pantun moderasi terbanyak. Gelaran PWN berhasil mengumpulkan 25.000 pantun bertema moderasi dari para peserta dan masyarakat.

Sebagai salah satu bentuk partisipasi, IAIN Salatiga memberangkatkan empat orang mahasiswa dan empat orang mahasiswi untuk mengikuti PWN ke-15 secara langsung. Kontingen dilepas oleh Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy pada Senin (8/11) yang lalu.

Prof. Zakiyuddin menilai Pramuka sebagai wahana pendidikan untuk mengembangkan karakter. “Yang paling penting dan harus diingat adalah kontingen IAIN Salatiga wajib menjadi contoh dan teladan bagi peserta lainnya,” tambahnya. Lebih lanjut, dirinya mengimbau para mahasiswa yang berangkat dan tergabung dalam kontingen IAIN Salatiga untuk meningkatkan kualitas individu, “Setiap individu yang ada dalam tim diwajibkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kapasitas diri. Jika kemampuan individu sudah baik, kolaborasi dan sinergi dengan orang lain akan membentuk satu tim yang kuat.”

Rektor juga mengingatkan peserta untuk terus mengembangkan soft skill yang dimiliki di samping pengembangan hard skill yang bisa didapat dari perkuliahan di kelas. Selain itu, Prof. Zakiyuddin berharap agar kontingen IAIN Salatiga dapat mengikuti kegiatan dengan selamat dan lancar.