Pascasarjana IAIN Salatiga Rilis Jurnal IJORESH

Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga merilis jurnal ilmiah IJORESH (International Journal of Religion, Sprirituality, and Humanity). Kegiatan yang dilakukan bersamaan dengan Interdiciplinary Colloquium tersebut digelar secara daring pada Rabu (16/2). Rektor IAIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy menyambut baik dan mengapresiasi terbitnya jurnal tersebut. “Jurnal IJORESH adalah salah satu wahana ilmiah untuk membangun cara pikir yang interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner. Cara berpikir yang tidak segmented akan membuka pengetahuan kita,” tambahnya.

Rektor IAIN Salatiga berharap IJORESH dapat berkembang dengan baik seperti jurnal IJIMS, “Semoga IJORESH dapat dikelola secara maksimal seperti IJIMS, sehingga ke depan IJORESH dapat dibaca secara luas oleh semua orang di dunia.” Lebih lanjut, Prof. Zakiyuddin mengatakan bahwa IAIN Salatiga yang akan beralih status menjadi UIN harus memiliki cara pandang yang komprehensif, “Dalam waktu dekat, IAIN Salatiga juga akan me-launching jurnal mengenai Halal Studies. Jurnal itu akan jadi salah satu jurnal yang menerapkan prinsip transdisipliner karena di dalamnya tidak hanya membahas mengenai religious science tetapi juga membahas mengenai social science dan natural science.”

Mengenai Interdiciplinary Colloquium, Prof. Zakiyuddin memandang kegiatan itu sangat bagus karena mengajarkan dan mendorong mahasiswa untuk memiliki wawasan yang luas, “Adanya Interdiciplinary colloquium dan perilisan jurnal IJORESH ini menguatkan sinergi dalam penguasaan ilmu yang interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner. Mahasiswa pascasarjana IAIN Salatiga harus punya distingsi/ciri khas, yaitu memiliki cara pandang yang komprehensif, memiliki pemahaman yang kaya, dan pemikiran yang bijak dan arif.”

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Program Pascasarjana IAIN Salatiga, Prof. Dr. Phil Asfa Widiyanto., MA., “Persoalan sosial kemasyarakatan yang terjadi saat ini sangat kompleks. Untuk mengatasi persoalan tersebut, mahasiswa harus menguasai berbagai disiplin ilmu. Colloquium ini adalah ajang untuk memperkaya wawasan dan bertukar pikiran bagi mahasiswa.”

International Colloquium yang diikuti oleh mahasiswa pascasarjana IAIN Salatiga dan kampus sekitarnya itu diisi oleh Guru Besar bidang Agama dan Filsafat Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof. Dr. Drs. Waston, M.Hum. Pada kesempatan tersebut, Prof. Waston menyampaikan materi mengenai Pendidikan Agama Islam Bercorak Multikultural dan Berbasis Multidisipliner untuk Moderasi Beragama.

Menurutnya, program studi PAI harus memiliki kualitas muatan dan aktivitas yang memiliki perspektif multidimensional, “Dengan adanya perspektif multidimensional, kepekaan mahasiswa untuk melihat realitas yang beragam akan semakin terasah.” Selanjutnya, Prof. Waston menjelaskan bahwa prodi PAI yang terbuka dengan keilmuan lain akan tumbuh lebih responsif terhadap realitas di sekitarnya, sehingga tidak akan mudah terjebak pada paradigma sempit dan eksklusif. “PAI yang bermoderasi akan menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi relijius, berakhlak mulia, dan berilmu yang waskita,” pungkasnya.