SOLO-Lembaga Penjaminan Mutu Institut Agama Islam Negeri Salatiga mengadakan Workshop Penyusunan Sistem Akreditasi Mutu Internal (SIAMI), Senin-Selasa (14/15-3/2022). Rektor IAIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag berharap kegiatan tersebut dapat menjadi pemicu untuk semua prodi yang ada di lingkungan kampus agar tertib dalam menjalankan SIAMI.
Dalam sambutan pembukaannya, Prof. Zakiyuddin menyampaikan bahwa berdasarkan hasil rapat Rektor PTKIN dan Kakanwil Kemenag se-Indonesia, pada tahun 2022 Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam menargetkan adanya transformasi digital dalam hal layanan pendidikan dan tata kelola. “Tahun 2022 Kemenag melalui Diktis menargetkan adanya transformasi digital dan transformasi institusi. PTKIN yang statusnya masih IAIN akan bertransformasi menjadi UIN. Satker yang masih BPBP harus bisa bertransformasi menjadi BLU, yang BLU harus berubah menjadi PTNBH. Selanjutnya, relevansi dan daya saing nasional serta internasional juga harus meningkat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rektor IAIN Salatiga mengatakan dalam beberapa tahun ke depan, Kementerian Agama akan intens membuka prodi vokasi keagaman seperti prodi pariwisata halal. “Di era sekarang, lembaga pemeriksa halal menjadi prioritas. Semua PTKIN diwajibkan mengirimkan delegasi dari bidang biologi, teknologi pangan, farmasi, dan prodi sejenis untuk memenuhi permintaan auditor halal. Di masa yang akan datang, IAIN Salatiga juga akan membuka lembaga pemeriksa halal,” tambahnya.
Ketua LPM IAIN Salatiga, Prof. Adang Kuswaya menjelaskan, workshop yang diadakan itu bertujuan untuk menyamakan persepsi dari masing-masing prodi tentang pengisian SIAMI, “Sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan alih status menjadi universitas, semua prodi harus memiliki persepsi yang sama tentang pengisian SIAMI.”
Menurut Prof. Adang, kegiatan yang diisi oleh pembicara dari UNNES dan BAN-PT tersebut diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari para dekan, kaprodi, dan kasubbag yang ada di lingkungan IAIN Salatiga.