SPIRIT IJIMS DAN REKOGNISI INTERNASIONAL

SALATIGA-Tanggal 11 Mei 2022 adalah hari istimewa bagi Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS) IAIN Salatiga. Rilis SJR Score oleh Scimago menghentak jagat perjurnalan Indonesia dan dunia akademik. Dengan SJR Score terbaru 0.393, jurnal IJIMS menempati posisi #1 pada level Asia dan #25/595 Dunia kategori Religious Studies.

Memori terbang ke tahun 2011 saat pertama kali membantu Prof. Zakiyuddin Baidhawy membangun jurnal IJIMS. Kerja keras tiga tahun pertama masih jelas terekam, teringat bagaimana kami harus mengontak banyak orang untuk minta artikel yang akan terbit pada tiap edisinya. Konsekuensi dari sebuah tekad untuk melambungkan jurnal IJIMS ke jagat global sebagai jurnal bereputasi.

Awal perjalanan sebagai jurnal baru saat itu jelas bukan perkara mudah, tetapi tekad tak boleh kendor. Alhasil enam edisi terbit lancar meski dengan susah payah. Meyakinkan calon kontributor untuk menulis di jurnal baru jelas tidak semudah meminta mereka menulis di jurnal bereputasi. Pertanyaan seputar proyeksi dan rekognisi jurnal menjadi penting bagi calon kontributor jurnal baru. Semua itu dijawab dengan optimisme dan membesarkan hati calon kontributor.

Tangga rekognisi dimulai tahun 2014, saat jurnal IJIMS untuk pertama kali langsung terakreditasi A oleh Dikti Kemendikbud RI. Hasil yang saat itu masih menjadi hal langka bagi jurnal-jurnal di Indonesia, terlebih di lingkungan PTKI. Saat itulah kali pertama IJIMS menghentak jagat perjurnalan. Efeknya, IJIMS menjadi salah satu jurnal paling diburu oleh para penulis. Jadilah IJIMS kebanjiran artikel dari seantero Nusantara. Kondisi tersebut yang kemudian menjadi batu loncatan bagi rekognisi berikutnya.

Tahun 2017 IJIMS kembali mengguncang setelah dinyatakan terindeks oleh SCOPUS. Prestasi yang tidak banyak dimiliki oleh jurnal di Indonesia. Momentum itu menjadi tangga baru sebagai jurnal internasional bereputasi. Terlebih setelah pada 2019 IJIMS meraih predikat The Best Quartile Q1 dari Scimago untuk kategori jurnal Religious Studies dan menjadi jurnal pertama dalam sejarah Indonesia yang mendapat predikat Q1 dari Scimago. Sampai saat ini IJIMS tetap bertahan pada level tersebut dengan score yang terus meningkat.

Kini IJIMS tidak hanya menjadi kebanggaan IAIN Salatiga, tapi juga seluruh insan jurnal di Indonesia. IJIMS telah menempatkan keluarga besar PTKI Indonesia pada posisi terhormat di level global. Menjadi masyarakat akademik yang pantas menjadi rujukan bagi kajian Agama dan Islam.

Sejarah IJIMS adalah sejarah tekad, komitmen tanpa pamrih, dan kontribusi; sejarah ikhtiyar berbalas hasil; sejarah prestasi meski dengan keterbatasan; sejarah keunggulan berbalut kesyukuran; dan juga sejarah keyakinan bahwa prestasi adalah milik mereka yang bekerja. Bravo jurnal IJIMS!

(Prof. Dr. Muh. Irfan Helmy, Lc., M.A.)