Sivitas Akademik IAIN Salatiga dalam Daftar AD Scientific Index 2022

Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga berhasil masuk daftar Top 5000 Scientist versi Alper-Doger (AD) Scientific Index 2022. Selain Prof. Zakiyuddin, Jurnal Muqtasid FEBI IAIN Salatiga juga masuk dalam daftar tersebut.

AD Scientific Index adalah sistem analisis dan perankingan berdasarkan performa ilmiah, dan produktivitas dalam berkarya para ilmuwan yang ada di dunia. Indeks tersebut dikembangkan oleh Prof. Dr. Murat Alper dan Prof. Dr. Cihan Doger dengan menggunakan total nilai i10 index (indeks yang menunjukkan jumlah karya ilmiah yang dihasilkan peneliti dan sudah disitasi minimal 10 kali), h-index (sistem perankingan untuk mengevaluasi dampak kumulatif dari peforma dan hasil kajian seorang peniliti/ilmuwan), dan skor sitasi di Google Scholar selama lima tahun terakhir.

AD Scientific Index adalah satu-satunya indeks yang menunjukkan total koefisien produktivitas ilmuwan dalam jangka lima tahun terakhir serta menyajikan ranking para ilmuwan dari berbagai bidang dan cabang ilmu di 14.120 universitas yang ada di berbagai belahan dunia.

Menurut Rektor IAIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin, capaian tersebut menggambarkan bahwa IAIN Salatiga sudah siap menyongsong datangnya era baru UIN Salatiga. “Saya berharap ke depan capaian ini semakin banyak dan meningkat dari segi peringkatnya.” ujarnya.

Sivitas akademika IAIN Salatiga yang berhasil masuk daftar AD Scientific Index di antaranya adalah lima dosen, satu tenaga kependidikan, dan satu jurnal ilmiah:

1. Jurnal Muqtasid dengan total h-index selama lima tahun terakhir sebesar 17, total i10 index lima tahun terakhir sebesar 39, dan total sitasi sebanyak 1215 kali dalam lima tahun terakhir;
2. Zakiyuddin Baidhawy, dengan total h-index selama lima tahun terakhir sebesar 15, total i10 index lima tahun terakhir sebesar 20, dan total sitasi sebanyak 1258 kali dalam lima tahun terakhir;
3. Wiji Suwarno, dengan total h-index selama lima tahun terakhir sebesar 9, total i10 index lima tahun terakhir sebesar 9, dan total sitasi sebanyak 2425 kali dalam lima tahun terakhir;
4. Lilik Sriyanti dengan total h-index selama lima tahun terakhir sebesar 9, total i10 index lima tahun terakhir sebesar 8, dan total sitasi sebanyak 583 kali dalam lima tahun terakhir;
5. Ari Setiawan, dengan total h-index selama lima tahun terakhir sebesar 9, total i10 index lima tahun terakhir sebesar 8, dan total sitasi sebanyak 544 kali dalam lima tahun terakhir;
6. Anton Bawono, dengan total h-index selama lima tahun terakhir sebesar 7, total i10 index lima tahun terakhir sebesar 7, dan total sitasi sebanyak 1148 kali dalam lima tahun terakhir;
7. Mansur Isna, dengan total h-index selama lima tahun terakhir sebesar 2, total i10 index lima tahun terakhir sebesar 2, dan total sitasi sebanyak 395 kali dalam lima tahun terakhir.