Mutiara Tersembunyi : Potensi kerjasama Pendidikan Indonesia – India

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI New Dehli, Son Kuswadi, Dr. Eng. dalam orasinya berkali menyampaikan bahwa India adalah mutiara tersembunyi bagi Indonesia. Potensi kerjasama pendidikan dan iptek masih belum sepenuhnya menjadi perhatian publik Indonesia.  Mental budaya ala kesahajaan Ghandi dalam tampilan agaknya menjadi penghalang keyakinan publik terkait kualitas pendidikan di India. “Berat sekali meyakinkan kualitas pendidikan India pada orang Indonesia,” demikian disampaikan Son Kuswadi, Dr. Eng.  Perguruan tinggi di India masuk dalam 200 perguruan tinggi terbaik dunia versi Times Hinger Education sementara insitut teknologi mereka masuk dalam  20 sekolah iptek terbaik versi Asia Week.

Kerjasama Pendidikan Indonesia India STAIN Salatiga

Kualitas pendidikan India telah diakui dunia internasional. Perusahaan besar dunia mempercaya  alumni India sebagai staff ahli hingga jabatan manager  –yang diantaranya pula raksasa Microsoft. Lulusan India juga berhasil berkarya sebagai staff pengajar  hingga profesor di berbagai kampus di banyak negara seperti Singapura, Eropa, Amerika,  dan Timur Tengah. Kemajuan perguruan tinggi India bukan diraih  instan. Pertama, Universitas-universitas India telah mapan sejak tahun 1857  masa kolonialisme Inggris. Hal ini membuat India memiliki cukup pengalaman dan matang dalam sistem pengelolaan dan upaya meningkatkan kualitas SDM masyarakatnya. Kedua, penggunaan bahasa Inggris sebagai pengantar di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintahan India membuat  mahasiswa tidak lagi berjarak dengan dengan referensi internasional. Ketiga, syarat minimal jabatan dosen di India harus lulus doktoral (S-3) serta kultur wajar dosen India menyelesaikan jenjang S-2 dan S-3 hingga berkali. Keempat, India berhasil kembangkan kampus-kampus berbasis riset yang fokus dalam bidang tertentu yang tumbuh menjadi pilar-pilar kekuatan pembangunan segala aspek di India. Beberapa kampus riset unggulan yang terkemuka di India diantaranya adalah BITS, ISB, IITs, NITs, IISc, IIMs, dan AIIMS.  Son Kuswadi, Dr. Eng.  juga memaparkan bahwa pemerintah Indonesia kini tengah berupaya kembali merajut kerjasama di bidang pendidikan yang pernah berjarak di masa Orde Baru lalu.

Kerjasama Pendidikan Indonesia India STAIN Salatiga

Orasi akademik Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI New Dehli, Son Kuswadi, Dr. Eng. Ini disampaikan saat  berkunjung ke STAIN Salatiga hari Sabtu 6 Oktober 2012 lalu. Kegiatan ini adalah rangkaian hasil kunjungan kerja rombongan STAIN Salatiga sebelumnya ke India ke KBRI dan beberapa dengan Pendidikan Tinggi di India;  dalam rangka penguatan kelembagaan dan jaringan kerjasama dengan Pendidikan Tinggi di India. STAIN Salatiga menangkap kesempatan ini dengan menggelar  dialog  budaya akademik yang diselenggarakan di ruang rapat lantai 3 gedung Sekretariat  Kampus 1 STAIN Salatiga Jl. Stadion 01 Salatiga. Acara ini berlangsung pukul 10.00 hingga 11.30 dan dilanjutkan ramah tamah hingga 14.00 WIB yang diikuti oleh pimpinan beserta staf pengajar di lingkungan STAIN Salatiga. (AJ)