Muhammad Dwi Rahman, seorang mahasiswa STAIN Salatiga yang membantu bapaknya berjualan menjadi loper Koran ikut diwisuda pada Rabu, 15/11, di Ruang Aula STAIN Salatiga. Dwi mengaku sangat bahagia bisa mengikuti wisuda ini karena baginya ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa mengingat orang tuanya hanyalah seorang loper Koran sementara Ibunya adalah seorang pengasuh anak (baby sitter) yang dititipi bayi oleh tetangganya untuk diasuh dan dirawat selama ditinggal kerja seharian.
Lika-liku kehidupannya nampak sekali tergurat dalam kedewasaan berfikirnya yang ditempa oleh keadaannya sehari-hari. Selain menjadi loper koran, ia juga pernah menjadi pedagang asongan musiman ketika jalan raya macet, seperti saat liburan dan lebaran. Lajang kelahiran 8 september 1989 ini selain sibuk dengan pekerjaan membantu menjajakan Koran, juga harus berfikir keras untuk bisa mengikuti kuliah di STAIN Salatiga dengan seabreg tugas dari para dosennya, hingga akhirnya bisa menyelesaikan skripsi.
Ia adalah alumni MAN Salatiga, yang tinggal di rumahnya, Soka Sidorejo Salatiga. Masuk STAIN Salatiga pada tahun 2008 yang lalu atas saran dari guru-gurunya dan ajakan dari teman-temannya yang juga banyak masuk di STAIN Salatiga. Ia sering menjadi jujugan bagi para dosen yang memesan majalah atau koran. Setelah lulus dari STAIN Salatiga, rencananya ia akan mencoba menjadi guru di sekolah, sesuai dengan ijazahnya, di samping juga tetap akan melanjutkan dan mengembangkan usahanya menjadi penjual Koran. Ia bercita-cita menjadi agen yang berhasil mengingat pangsa pasar di Salatiga makin luas dan berkembang. Selain itu, ia juga masih berkeinginan melanjutkan studi di Pascasarjana jika keadaan memungkinkan, karena ia harus memikirkan biaya yang harus dicari.