Partisipasi STAIN Salatiga Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat

 

Workshop P3M STAIN Salatiga

STAIN Salatiga sebagai Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) tidak hanya mengurusi masalah pendidikan tetapi juga ikut serta peduli terhadap masalah sosial. Untuk tujuan itu, STAIN Salatiga menginisiai  workshop  bertajuk “Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Berbasis Kemasjidan pada Pelaku Penjualan Jajanan Anak di Kelurahan Cebongan Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga” pada Kamis, 24/10, yang lalu. Kegiatan sosial ini diprakarsai oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M) STAIN Salatiga yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Perkoperasian daerah Salatiga.

Acara worshop diselenggarakan di gedung  pertemuan kelurahan Cebongan Argomulyo kota Salatiga. Sekitar  60 peserta mengikuti workshop yang terdiri dari penjual-penjual jajanan anak di daerah Salatiga khususnya di kelurahan Cebongan kecamatan Argomulyo. Selain itu ada 3 pemateri dalam acara worshop ini, yaitu Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. dari STAIN Salatiga Perwakilan dari Dinas Kesehatan, dan juga dari Dinas Perkoperasian.

Acara workshop ini di mulai pukul 08. 30 dan berakhir pada 16.00 WIB, dengan 3 materi yaitu pertama pentingnya pendekatan religius dalam pelaksanaan usaha ekonomi berbasis penjualan jajanan sehat bagi anak-anak atau siswa sekolah. Materi yang kedua yaitu tentang urgensi kesehatan makanan dan yang terahir yaitu tentang manajemen permodalan dan pengembangan usaha.

Dalam workshop tersebut Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. sebagai pemateri pertama memberikan spirit dalam berusaha (bekerja). Hendaknya seseorang ketika bekerja atau berdagang tidak hanya memikirkan laba-ruginya saja, namun harus dipikirkan pula bagaimana hasil yang didapat dari usahanya tersebut menjadi barokah, karena barokah merupakan salah satu kunci kesuksesan. Untuk mencapai barokah, seseorang harus memperhatikan beberapa hal dalam berusaha sesuai dengan tuntunan agama, di antaranya yaitu: meletakkan niat bekerja lillahi ta’ala sebagai bentuk ibadah kepada Allah Swt., kejujuran harus tetap ditegakkan, dan bersungguh-sungguh dalam bekerja (berusaha).

Adapun dari perwakilan Dinas Kesehatan Kota Salatiga bapak Junaedi menyampaiakan tentang bagaimana cara produksi pangan siap saji yang baik. Pangan siap saji yang baik harus memperhatikan kesehatan dalam memproduksinya, penggunaan air yang tidak tercemar oleh limbah, menjauhkan bahan pembuatan pangan dari zat pengawet, zat pewarna buatan, zat-zat kimia atau biologis lainnya yang membahayakan bagi pekonsumsi. Selain pemberian materi-materi workshop ada juga bantuan modal bagi peserta workshop yang berupa uang 250 ribu perorang. Dengan pemberian wawasan dan juga sedikit modal acara workshop ini diharapkan bisa membantu  mengembangkan usaha penjual jajanan anak agar lebih higienis dan inovatif.  (nsw)