Menuju UIN, Rektor IAIN Salatiga Usulkan Program 1 Lecturer 1 Article

SALATIGA-Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy mengusulkan program 1 Lecturer 1 Article (satu dosen satu karya ilmiah) sebagai persiapan transformasi menuju Universitas Islam Negeri. Gagasan tersebut disampaikan pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Prof. Dr. Budiyono Saputro sebagai Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Pendidikan IPA pada Rabu (3/3/2021) di Gedung Auditorium dan Student Center IAIN Salatiga. “Sebagai langkah persiapan alih status, akan kita adakan program 1 Lecturer 1 Article. Artikel atau karya ilmiah yang dimaksud di sini adalah karya ilmiah yang diakui secara internasional. Jadi ke depan semua dosen harus punya Scopus ID; minimal harus punya akun SINTA atau Google Scholar. Perlu juga memiliki akun di academia.edu dan research.net,” jelasnya.

Prof. Zakiyuddin menilai hal tersebut penting dan memberi dampak positif bukan hanya untuk dosen secara individu tetapi juga untuk lembaga, “Dosen di IAIN Salatiga harus mulai berpikir untuk fokus terhadap bidang akademik yang ditekuni; dalami keahlian masing-masing sehingga dapat menghasilkan karya yang diakui secara internasional.” Dirinya juga meminta para dosen untuk senantiasa bersemangat dalam upaya meraih gelar guru besar, “Yang sedang dalam proses harus senantiasa bersemangat, agar gelar guru besar bisa segera tercapai. Jadi profesor di usia muda akan memberi banya manfaat; semakin muda usia produktif akan makin panjang, waktu untuk berkontribusi pun juga jadi lebih banyak.”

Selanjutnya Rektor IAIN Salatiga berpesan agar para peneliti di lingkungan IAIN Salatiga terus berkarya, “Karya ilmiah harus terus digenjot, ranking di SINTA harus makin baik, jangan sampai lengah karena kami konsisten memberi intensif untuk artikel yang lolos ke Scopus dan Web of Science.” Terakhir Prof. Zakiyuddin mengucapkan selamat kepada Prof. Budiyono atas capaiannya. “Selamat dan sukses untuk Prof. Budiyono yang telah dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan IPA. Semoga prestasi ini bisa menularkan ghirah/semangat kepada dosen lain agar bisa segera mencapai gelar guru besar. Terakhir, semoga Allah SWT meridhai dan menjadikan IAIN Salatiga sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam ternama di Indonesia dan diakui secara internasional,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Budiyono Saputro menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul Tafsir Sains Terpadu: Konsep Model Manajemen, Implementasi Teknologi, Penelitian, dan Publikasi yang Unggul Berskala Nasional dan Internasional. “Model manajemen pembelajaran tafsir sains terpadu merupakan kerangka konseptual sebagai acuan dalam menjalankan fungsi manajemen untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pemahaman tafsir sains terpadu,” jelasnya.

Menurut Prof. Budiyono, model manajemen pembelajaran tafsir sains terpadu penting dikembangkan untuk mendapatkan konsep model manajemen pembelajaran tafsir sains terpadu yang terimplementasi dengan teknologi. Selain itu, model manajemen pembelajaran tersebut memiliki kebaruan dan tahapan terstruktur, lengkap dengan RPS, serta adaptif dengan model Problem Based Learning. “Model menajemen pembelajaran ini memudahkan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran tafsir sains terpadu. Selain itu materi sains terpadu juga dapat diakses oleh masyarakat luas melalui website tanpa harus login terlebih dahulu,” tambahnya.

Di akhir orasinya, Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan IPA itu menyampaikan pesan untuk para dosen dan peneliti serta sivitas akademika IAIN Salatiga, “Mari bersama tingkatkan kapabilitas keilmuan melalui riset, pendidikan formal, pengabdian masyarakat maupun kegiatan ilmiah lainnya. Jadikan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai alternatif dan solusi yang mampu membuat perubahan yang signifikan bagi perbaikan dan peningkatan kualitas kehidupan manusia.”

“Untuk para mahasiswa, tetap semangat dan terus belajar agar menjadi insan yang sempurna serta memiliki ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Jangan lupa untuk tingkatkan habituasi bersikap dan berpikir ilmiah dengan balutan etika, moral, dan budi pekerti yang luhur dan berakhlak mulia,” pungkasnya.

Pengukuhan Prof. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd tersebut menambah jumlah guru besar yang ada di IAIN Salatiga menjadi delapan orang. Jumlah guru besar di Institut Agama Islam Negeri Salatiga masuk empat terbanyak di lingkungan IAIN se-Indonesia. Sampai saat ini ada tujuh guru besar yang ada di IAIN Salatiga. Banyaknya guru besar yang dimiliki IAIN Salatiga merupakan salah satu bentuk kesiapan untuk bertransformasi menjadi universitas.