Tanggap Pandemi dan Peduli Lingkungan, IAIN Salatiga Pasang Kran Sensor

Institut Agama Islam Negeri Salatiga memasang 26 unit kran sensor di Gedung KH. Hasyim Asyari Kampus III. Pemasangan kran sensor tersebut merupakan salah satu langkah respon tanggap pandemi dan peduli lingkungan.

Kran sensor diharapkan bisa meminimalkan kontak tangan pengguna terhadap kran sehingga persebaran virus Covid-19 dapat ditekan. Selain itu, kran sensor juga dapat membantu penghematan energi dan bermanfaat untuk konservasi air.

Menurut hasil studi Indonesia Water Institute, masyarakat mencuci tangan lima hingga sepuluh kali per hari di masa pandemi. Persentase mencuci tangan di masa pandemi mencapai 58 hingga 82 persen. Kebutuhan air untuk aktivitas cuci tangan meningkat dari 4-5 liter menjadi 20-25 liter per orang tiap hari. Pemborosan air tersebut dapat ditekan dengan pemasangan kran sensor. Dengan adanya kran sensor, pengguna akan memakai air dengan lebih efisien.

Pemasangan kran sensor itu sejalan dengan gerakan Green Wasathiyah Campus di IAIN Salatiga. Rektor IAIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. mengatakan bahwa IAIN Salatiga sedang menyiapkan akselerasi menuju Green Wasathiyah Campus. “Kami memandang penting adanya penegakkan filosofi pembangunan lingkungan kampus berbasis nilai wasathiyah; yaitu equilibrium ekosistem. Filosofi wasathiyah dalam pembangunan green campus memandang alam sebagai subjek, sehingga relasi antara manusia dan alam setara,” ujarnya.

Kepala Subbagian Tata Usaha, Hubungan Masyarakat, dan Rumah Tangga IAIN Salatiga, Muh. Amin, S.Ag, M.M., menjelaskan bahwa untuk merealisasikan visi Green Wasathiyah Campus IAIN Salatiga telah melakukan banyak hal seperti: mengadakan kerjasama dengan IUWASH USAID dan Pemerintah Kota Salatiga untuk membangun sumur resapan, menyediakan lahan penghijauan di sekitar kampus, membangun embung sebagai sarana konservasi air, serta membuat lubang biopori di area kampus.