IAIN Salatiga Kuatkan Sinergi Guna Percepat Moderasi Beragama

SALATIGA-Institut Agama Islam Negeri Salatiga memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan organisasi masyarakat untuk mempercepat moderasi beragama. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menjadi mitra dalam pelaksanaan Sarasehan Pemberdayaan Potensi Daerah dan Percepatan Moderasi Beragama. Sarasehan tersebut dilaksanakan pada Rabu (29/9/2021) di Gedung Ahmad Dahlan, Kampus III IAIN Salatiga. Kegiatan yang digelar dengan menerapkan protokol kesehatan itu juga digelar secara virtual melalui aplikasi zoom meeting.

Dalam sambutan pembukaannya, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Salatiga, Dr. Sidqon Maesur, Lc., M.A. mengatakan bahwa IAIN Salatiga memastikan 16.200 mahasiswa dari lima fakultas dan 30 program studi yang ada di sana terbebas dari paham radikal, “Kami pastikan semua mahasiswa bebas dari radikalisme, apalagi mahasiswa yang mendapat beasiswa. Mereka itu mahasiswa unggulan, maka dari itu harus dilihat latar belakangnya, dipastikan dengan benar bahwa mereka tidak terkait dengan jaringan radikal.”

Dr. Sidqon juga menyampaikan visi IAIN Salatiga untuk menjadi pusat moderasi Islam. “Kami ingin menjadi kampus percontohan yang menerapkan Islam moderat,” ujarnya. Lebih lanjut, dirinya menjelaskan pentingnya menciptakan kondisi aman sebelum beribadah meningkatkan keimanan, “Kuncinya adalah al-aman qablal iman. Maksudnya kondisi harus kondusif, aman, stabil dan damai. Dengan kondisi seperti itu kita akan lebih tenang melakukan ibadah serta meningkatkan keimanan.”

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan pesan dalam bentuk video. Dirinya meminta masyarakat untuk bisa mengaplikasikan moderasi beragama pada diri sendiri sebelum menyebarkan nilai-nilai tersebut di tengah masyarakat. “Setiap kebaikan pasti ada jalannya. Perbedaan yang ada di antara kita adalah fitrah yang harus dijaga. Mari beragama dengan bahagia di dalam keberagaman,” ajaknya kepada para peserta.

Menurut Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Jawa Tengah, Drs. Taslim Syahlan, M.Si., sarasehan tersebut adalah kegiatan ketiga dari total tujuh kegiatan serupa yang diselenggarakan di beberapa tempat di Jawa Tengah. “Beberapa alasan yang mendasari kami memilih Salatiga sebagai tempat terselenggaranya sarasehan adalah sinergi horizontal masyarakat Salatiga yang sangat kuat. Dengan kata lain, sinergi antar agamanya terjalin dengan baik,” katanya menambahkan.

Kepala Bagian umum Kementerian Agama Kanwil Jawa Tengah, Fajar Adi Nugroho, M.Si. mengatakan bahwa program prioritas Kementerian Agama adalah membumikan nilai-nilai moderasi beragama. “Untuk membumikan nilai moderasi beragama diperlukan banyak kolaborasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda. Kegiatan sarasehan ini adalah salah satu contohnya. Semoga acara ini dapat jadi sarana untuk meningkatkan kerukunan umat beragama. Karena sejatinya agama itu penyebar cinta-kasih, dan perekat hubungan manusia bukan malah menjadi penyekat,” jelasnya.

H. Taufik RM., Kepala Kementerian Agama Kanwil Salatiga menambahkan bahwa untuk mendukung program prioritas Kementerian Agama, satuan kerja Kemenag Salatiga telah melakukan berbagai hal termasuk penguatan moderasi beragana untuk ASN di lingkungan Kemenag Salatiga, “Semua elemen di Kota Salatiga bekerja sama demi menjaga konduktivitas.”

Materi utama sarasehan tentang Paradigma Aswaja dalam Moderasi Beragama disampaikan oleh Rektor Universitas Wahid Hasyim, Prof. Dr. KH. Mudzakir Ali, M.A. Selain itu ada pula materi tentang Kebijakan Pemerintah Provinsi Jateng dalam Mempercepat Moderasi Beragama yang diberikan oleh Kepala Kesbangpol Jawa Tengah, Haerudin, M.H.