Peringati Hari AIDS dan HDI, BKPI Gelar Seminar Nasional


SALATIGA-Peringati hari AIDS dan Hari Disabilitas Internasional, program studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga mengelar seminar nasional dan gelar Media Bimbingan & Konseling (BK), di Auditorium gedung KH. Ahmad Dahlan, Kampus III, Kamis (5/12/2019) pekan lalu.

Seminar yang mengangkat tema Mengembangkan Kreativitas Konselor di Era Revolusi Industri 4.0 tersebut dihadiri lebih 250 peserta dan menampilkan puluhan karya inovatif media BK baik media offline maupun media online. Media karya para mahasiswa BKPI ini dinilai oleh para dewan juri hingga terpilih 3 nominator dari karya media offline dan 3 nominator karya media online berupa film pendek.

Dr. Lilik Sriyanti, M.Si., ketua program studi BKPI menjelaskan bahwa melalui media guru BK bisa melakukan intervensi terhadap penderita AIDS dan kaum difabel, memotivasi, membakar semangat juang ataupun menumbuhkan empati masyarakat terhadap orang-orang yang termarjinalkan ini.

Inovasi dalam pembuatan media sangat penting agar pesan yang akan disampaikan menarik dan tepat sasaran. Selain itu, gelar karya inovatif mahasiswa merupakan bukti hasil kegiatan perkuliahan yang tidak hanya mengembangkan aspek kognitif tetapi juga afektif dan psikomotor.

Dekan Fakultas Tarbiyah dan IlmubKeguruan, Prof. Dr. Mansur, M.Ag, dalam sambutan pembukaan acara tersebut menyatakan bangga dengan para peserta yang antusias mengikuti seminar hingga semua kursi terisi penuh. Dekan FTIK mengharapkan mahasiswa BKPI yang berpribadi penolong ini dapat mengambil peran terhadap problem-problem yang ada di masyarakat.

“Secara pribadi Saya sangat bangga dengan antusias peserta khususnya mahasiswa Fakuktas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dalam mengikuti acara ini, tentunya melalui kegiatan ini para peserta dapat mengambil peran terhadap problem yang ada di masyarakat,” ujar Dekan FTKI.

Pada kesempatan tersebut hadir sebagai narasumber Sigit Hariyadi, S.Pd., M.Pd, pakar media Bimbingan dan Konseling dari Universitas Negeri Semarang. Dalam uraiannya Sigit menyatakan bahwa di era disrupsi teknologi revolusi industri 4.0, semua serba teknologi.

Konselor harus bisa membungkus layanan kepada konseli melalui media, baik berupa papan bimbingan, papan 3D, pohon karir, permainan education, ataupun melaui media online seperti radio konseling, televisi konseling dan video konseling, video conference, telepon, messenger atau chat.

“Media mana yang akan dipilih tergantung kebutuhan karena setiap media mempunyai kelebihan dan kelemahan,” terang Sigit.

Dosen mata kuliah Media Bimbingan dan Konseling Yekti Endah Pambudi, M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan ini menjelaskan bahwa media sebagai salah satu pengantar pesan agar tersampaikan dengan baik, “Disamping membuat pesan menjadi lebih jelas, menarik minat, lebih interaktif dan meningkatkan sikap positif siswa dan layanan BK.”

Seminar ditutup dengan pembagian hadiah bagi para pemenang karya media BK yaitu Salman, Febri, Maulidya Yusron, Dani dan Seila.